Social Media

Diskusikan Diskriminasi pada Penghayat Kepercayaan, GUSDURian Pasuruan Bedah Film “Kuningan” di Forum 17-an

Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan menggelar Forum Tujuh Belasan (17-an) bulan Maret dengan diskusi film Kuningan. Sebuah film dokumenter tentang kehidupan anak-anak pemeluk agama Sunda Wiwitan di Jawa Barat.

Kegiatan ini bertempat di Aula Kampus 1 Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Bangil, Jl. Untung Surapati No. 366, Kauman, Desa Kidul Dalem, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, pada Sabtu (25/3/2023).

Wakil Rektor 1 IAINU Bangil, Dr. Hj. Minhah Makhzuniyah menyebutkan, film Kuningan telah menampilkan pengalaman diskriminasi yang dialami oleh anak-anak pemeluk agama Sunda Wiwitan.

“Selain problem kebijakan pemerintah, ketidaktahuan masyarakat akan penghayat kepercayaan pun menjadi problem tersendiri,” imbuhnya saat menjadi pemantik diskusi.

Dirinya juga menceritakan, salah satu anaknya yang bersekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah Kecamatan Pandaan. Sedangkan ketua yayasannya bukan beragama Islam.

“Kita perlu menyederhanakan perbedaan. Seperti anak saya misalnya. Ia bercerita telah memiliki teman yang berbeda agama,” kata alumnus Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang itu.

Menurut perempuan yang akrab disapa Ning Mia tersebut, hidup berdampingan secara rukun dalam rumah bersama yang bernama Indonesia tidaklah sulit. Jika dapat menyederhanakan perbedaan sebagaimana yang dilakukan oleh anak-anak.

“Orang yang tidak bisa menerima perbedaan itu adalah orang egois. Padahal tidak ada alasan dan perintah agama untuk bertengkar. Semua agama mengajarkan kedamaian,” tandasnya.

Diketahui, Forum 17-an diikuti perwakilan Gereja Kristus Tuhan (GKT) Bangil, Orang Muda Katolik (OMK) Kota Pasuruan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ngalah dan Pancawahana, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAINU Bangil, dan para penggerak Komunitas GUSDURian Pasuruan.

Untuk agenda 17-an ini, juga dilakukan buka bersama-sama. Sedangkan yang memimpin doa dari perwakilan GKT Bangil.

Koordinator Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan. Dosen ITSNU Pasuruan. Ketua LTNNU PCNU Kabupaten Pasuruan.