Social Media

Halalbihalal Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid Ingatkan untuk Terus Mengawal Gerakan Kemanusiaan

Bulan Syawal menjadi momentum yang sangat berharga bagi Jaringan GUSDURian untuk mengadakan kegiatan halalbihalal. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperkuat jejaring para GUSDURian di seluruh wilayah Indonesia, termasuk sebagian yang berada di luar negeri.

Mengusung tema “Merawat Keberagaman, Meneguhkan Kemanusiaan”, kegiatan ini menjadi salah satu momentum kilas balik untuk melihat berbagai gerakan yang telah dilakukan oleh Jaringan GUSDURian dalam memperkuat Indonesia sebagai rumah bersama. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi ajang silaturahmi gagasan dan gerakan para GUSDURian.

Kegiatan ini diselenggarakan secara virtual melalui Zoom Meeting pada Rabu, 10 Mei 2023, yang dimulai pukul 19.30 sampai 21.00 WIB. Tercatat ada 238 orang yang hadir di ruang Zoom dengan mengikuti serangkaian kegiatan yang sedang berlangsung.

Setelah dibuka oleh host, pertemuan daring tersebut menampilkan beberapa video, mulai dari video profil Jaringan GUSDURian hingga ucapan idulfitri oleh para penggerak komunitas dan tim sekretariat nasional. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Jay Akhmad selaku Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian dan pembacaan puisi tentang Gus Dur dan keindonesiaan yang ditampilkan oleh Sarah Monica dan Achmad Munjid.

Dalam sambutannya, Jay Akhmad mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi ruang silaturahmi dan saling memaafkan, serta meneguhkan perjuangan dan perlawanan agar terus digerakkan bersama. Dirinya juga mengingatkan untuk bersikap adil dengan memaafkan individu dan melawan perbuatannya yang salah, bukan sebaliknya.

“Penting juga, selain soal bermaaf-maafan, tentu perjuangan itu tetap harus berjalan. Kenapa? Karena memaafkan itu bukan berarti kita memaklumi tindakan yang berlawanan dengan kemanusiaan. Tidak! Justru dari situ kita berlatih bahwa yang kita maafkan adalah orangnya, tapi kita terus melawan perilaku-perilaku yang merugikan orang lain,” ungkap pria yang akrab disapa Jay tersebut.

Sementara itu, memasuki tahun politik yang sedang berlangsung untuk menghadapi tahun 2024 mendatang, Alissa Wahid, Direktur Jaringan GUSDURian menghimbau agar para GUSDURian tidak terjebak pada isu-isu politik yang berpotensi mencederai kerukunan umat beragama.

“Sebagai bagian dari gerakan masyarakat sipil yang tidak berpolitik praktis, Jaringan GUSDURian harus terus mengawal gerakan kemanusiaan untuk memperkuat Indonesia Rumah Bersama,” ungkapnya.

Alissa juga menegaskan bahwa Jaringan GUSDURian adalah ruang perjumpaan antarkelompok, etnis, ataupun agama yang diikat oleh inspirasi dan kesamaan nilai dari sosok Gus Dur.

“Jaringan GUSDURian adalah ruang bersama yang genuine, tulus, dan independen serta otentik. Tidak hanya sekedar di panggung yang saling memuji di bibir tapi saling menikam di lapangan, yang berlomba untuk mendapatkan kemenangan di atas yang lainnya, serta berlomba menunjukkan kami lebih baik di antara yang lain dan kalian minoritas tidak berhak atas bumi ini tanpa izin dari kami yang mayoritas,” ucap putri sulung Gus Dur tersebut.

Acara Halalbihalal Jaringan GUSDURian ditutup dengan doa lintas iman untuk Gus Dur dan Indonesia yang dibacakan oleh para pemimpin agama dari berbagai wilayah Indonesia.

Penggerak Komunitas GUSDURian Jogja.