Social Media

Indonesia 75

Apakah warna perjuangan itu?
Merah macam darah yang memuncar dari tubuh pejuang kita saat dihujam peluru soldadu Olanda?
Atau legam sewarna kulit petani Urut Sewu yang menggelap bukan karena kelelahan mengolah lahan, tetapi karena sibuk mempertahankan tanah dari rebutan pihak yang katanya mengayomi.

Seperti apa rupa kemerdekaan itu?
Serupa pekik-pekik kebahagiaan seusai Soekarno membacakan rumusan Proklamasi di Pegangsaan pagi itu?
Ataukah serupa nafas lega manusia pinggiran yang hari ini lolos dari jerat persekusi yang ditimpakan oleh para pemilik surga yang mendaku punya kuasa menentukan siapa boleh ada?

Bagaimanakah rasa kebebasan itu?
Senikmat melihat pemerintah kolonial dan juga tentara NICA angkat kaki dari tanah jajahan yang kini berdaulat?
Ataukah sesederhana mimpi seorang anak Paniai yang harapan terbesarnya hanyalah agar wajahnya tak pernah berkenalan dengan moncong senjata?

Dan di antara perjuangan, kemerdekaan dan kebebasan itu, aku di mana?

*Puisi ini dibacakan pada Upacara Virtual Peringatan Kemerdekaan Indonesia 75 Jaringan Gusdurian Indonesia

Seniman. Pendiri Positive Movement. Putri ke-4 KH. Abdurrahman Wahid