Social Media

Talkshow Haul Gus Dur Jogja: Anak Muda Perlu Belajar Kritis dari Sosok Gus Dur

Rangkaian kegiatan peringatan Haul Gus Dur ke-13 yang digelar oleh GUSDURian Yogyakarta bekerja sama dengan Panitia Bersama Haul Gus Dur (LKiS, Srikandi Lintas Iman, Syantikara Youth Center, AISNU Jogja, GKI Gejayan, Srikandi Lintas Iman, Puanmenulis, YIPC, Vihara Karangdjati, JAI Yogyakarta, dan Rausyanfikr Institute), telah mencapai acara puncaknya pada Minggu (26/2) semalam.

Salah satu kegiatan dalam rangkaian haul tersebut adalah talkshow anak muda. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas anak muda di era digital yang berada di posisi serba dilematis.

Dengan mengusung tema “Anak Muda Perlu Belajar Kritis dari Sosok Gus Dur”, kegiatan ini dilaksanakan di Syantikara Youth Center pada tanggal 26 Februari 2023 pukul 15.00-16.00 dengan menghadirkan Ahmad Anfasul Marom, Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DIY dan Firya Q. Abisono, Adjunct Researcher Center for Digital Society (CFDS) UGM.

“Hoaks masih marak ya karena antara tingginya pengguna media sosial dan kecakapan digital kita tidak seimbang. Berdasarkan riset, literasi digital masih lambat di Indonesia. Sama kayak zodiak, kita cuma ingin percaya pada apa yang pengen kita percayai, lalu menyebarkannya,” ucap Firya dalam pemaparan talkshow tersebut.

Sementara itu, A. Anfasul Marom, menyebut bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat beragam. Kehadiran media sosial menjadi salah satu alat bagi anak muda untuk menyebarkan narasi yang lebih luas dan memperkuat makna perbedaan sehingga tercipta toleransi yang kuat pada bangsa Indonesia.


“Indonesia ada karena perbedaan, bukan karena keseragaman. Kalau bisa, ini digunakan sebagai gerakan. Indonesia itu kaya sekali. Sangat plural. Saya kira itu yang perlu jadi narasi yang perlu kita perluaskan,” jelas Aan, panggilan akrabnya.

Sebanyak 143 peserta hadir dalam kegiatan ini mewakili berbagai instansi dan masyarakat sipil. Di antaranya adalah perwakilan dari Vihara Martiga, UIN, Asrama Syantikara, OMK Pugeran, Wanlari, PP Nurul Ummah, Himasakti, Staispa, Ikaperbab, LKIS, BEM PTNU, Himpasay, Vihara Karangdjati, IMM Bantul, DPD Paria DIY, KMP UIN, Yayasan Ciqal, KJY, Interfidei, PP Diponegoro, VKD, Luqmaniyah, HAK Kotabaru, FA DIY, LPM Arena, KMHDI, Srawung, KMF Yogyakarta, Wandani, hingga Komunitas GUSDURian Cirebon.

Penggerak Komunitas GUSDURian Jogja.