Semesta Ciputat memiliki hamparan cakrawala yang cukup masyhur dengan geliat diskusi di pinggir kampus hingga tepian warung kopi. Bertukar pikiran seputar pengetahuan, pengkajian isu aktual, sampai perihal ketuhanan ramai-ramai digaungkan.
Namun berbagai pergulatan wacana sempat terkikis oleh pandemi. Hal serupa menimpa pula pada komunitas GUSDURian Ciputat, sehingga selama dua tahun terakhir hampir semua kegiatan offline sempat terhenti.
Demi menyalakan geliat diskusi pemikiran Gus Dur, GUSDURian Ciputat kembali menggelar tadarus pemikiran. Agenda ini merupakan sebagian tindak lanjut dari rangkaian program-program GUSDURIan Ciputat pasca-Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG).
Pada tahun sebelumnya, tadarus pemikiran Gus Dur dilangsungkan per dua minggu sekali dengan pembahasan yang tematik, seperti “Gus Dur dan Demokrasi”, “Gus Dur dan Feminisme”, dan lain-lain. Diskusi tersebut menjadikan tulisan Gus Dur sebagai acuan kajiannya.
Selepas rapat penggerak, Rabu (6/7/2022), GUSDURian Ciputat berhasil membuahkan dua poin yang disepakati. Pertama, tadarus pemikiran diadakan per dua minggu sekali, tepatnya hari Jumat malam dan bertempat di Warkop Tenda Biru, Ciputat. Kedua, tadarus pemikiran mengusung tema periodesasi sejarah Gus Dur.
Alasan digelarnya tadarus tersebut adalah untuk mengulas dan mengelaborasikan nilai-nilai Gus Dur semasa hidup. Sebagaimana dituturkan penanggung jawab acara, Muhammad Teguh Saputro.
“Alasan keperluan tadarus dijalankan adalah sebagai upaya untuk mengenang, merawat, mempelajari, serta mengelaborasikan nilai-nilai, baik pemikiran dan perbuatan, yang pernah diberikan Gus Dur di sepanjang sejarah hidupnya,” tuturnya.
Adapun terkait mekanismenya, tadarus pemikiran ini tidak jauh berbeda dengan gelaran diskusi yang lain, tetapi ada terobosan baru sebagai penunjangnya.
“Mekanisme akan dilakukan pada umumnya, yakni tadarus akan dilakukan dalam bentuk lingkaran kecil namun intens. Sedangkan untuk terobosan, kita baru berusaha mengumpulkan data lebih banyak dan meminta pendapat banyak pihak untuk memperkaya referensi dan mempertajam analisis bedah yang dibutuhkan dalam tadarus nanti,” tambah pria yang akrab dipanggil Mas Situt tersebut.
Tak hanya itu, mahasiswa jurusan PBSI itu menambahkan, bahwa nantinya akan ada tindak lanjut usai tadarus pemikiran berlangsung.
“Jarak dekat kita hanya fokus mencoba meng-istiqomah-kan. Untuk jarak jauh, rencananya akan memproduksi karya literasi (semoga: buku) terkait Gus Dur dan semesta pemikiran lewat kaca mata anak-anak penggerak GUSDURian Ciputat,” pungkasnya.
Sementara, acara tadarus pemikiran kali ini diapresiasi langsung oleh Syiswanto selaku Koordinator GUSDURian Ciputat tahun sebelumnya.
“Kegiatan ini cukup bagus. Menghidupkan dan membumikan kembali gagasan dan pemikiran Gus Dur di Ciputat sangat penting, agar kapasitas penggerak dan jaringan GUSDURian Ciputat tetap terjaga.”
Di sesi akhir, pria yang akrab disapa Mas Syis itu berharap agar acara ini mampu meningkatkan kapasitas dan menjaga serta meningkatkan kualitas jaringan.
“Harapannya GUSDURian Ciputat semakin kuat di ranah pemikiran dan gerakan, sehingga bisa mewujudkan sinergi yang lebih maksimal dan luas lagi,” harapnya.
Menegaskan kembali, kegiatan ini akan dilangsungkan per dua minggu sekali yang telah dimulai pada hari Jum’at, 15 Juli 2022, bertempat di warung kopi “Tenda Biru”, Ciputat. Dan untuk pemantik pertamanya ditangani langsung oleh Koordinator GD Ciputat, Rafi Sihabudin.