Category: Sastra

HomeSastra

Mendekati musim panen, hamparan sawah menguning tampak sendu di bawah sinar bulan. Sesekali angin bertiup menggoyangkan tangkai padi dengan bulir-bulir yang tampak seperti ronce mutiara. Aku menengadah ke langit, bulan bulat semu saga menyembul di antara awan yang berarak pelan.  Pemandangan itu kudapati selepas isya ketika aku keluar rumah karena udara di dalam cukup panas. …

by

Waktu menunjukkan pukul 05.30 Wita. Aku dan istri melesat menuju halte bus. Dinginnya angin subuh menabrak kami berdua di atas motor. Koper biru yang menemani perjalanan kujepit di kaki. Istriku bilang, biar hemat naik motor saja. Seperempat jam menuju pukul enam kami tiba di halte bus. Aku sangat bersemangat dalam perjalanan kali ini. Sudah 17 …

by

Udara dingin ketika subuh menusuk tulang-tulang yang kurus. Hujan pun masih begitu setia menemani Genta yang tidur. Tak lama, suara azan subuh dilantunkan dan tak kalah kerasnya dengan hantaman hujan di atap rumah. Genta segera bergegas mempersiapkan diri untuk salat subuh sendirian di rumah. Sementara para jemaah Masjid Nurul Haq menunggu kehadiran Genta.  "Waduh, ini …

by

“Mari, Nak, ikut Bapak. Sudah waktunya kau pulang kembali ke pelukan-Nya,” ucap Izrail. Utusan Tuhan. Si Pencabut nyawa Adam beserta anak cucunya. Dalam beberapa kebudayaan di belahan dunia ini, ia digambarkan sebagai sosok yang berjubah hitam pekat. Namun, kali ini demi anak itu, Izrail menyerupai sosok pria paruh baya yang ramah. Tanpa ragu, anak itu …

by

Dur.. Dur.. Dur.. Suara dengkuran di beranda Orang gemuk berkacamata Berkaos polos Dan pendek celananya Berwibawa.........                Sebelum celana itu terpotong                Hari-harinya dihiasi celana panjang                Jarang bersarung                Namun masih sering berkopiah                Dan mengenakan batik kesayangan Berkopiah keberagaman... Memberi angin segar kepada orang-orang yang terpinggirkan Berbatik peradaban Mengukir sejarah bersama orang-orang di …

by

Burung-burung mulai berterbangan menyebrangi kepala-kepala manusia. Jalanan begitu ramai dengan kendaraan para pekerja dan siswa. Di setiap simpang empat para penjual koran berdiri sembari berteriak, "Koran, Koran.."  "Pak, saya mau beli koran." Fandi memberikan uang dan penjual koran itu memberikan koran, tapi Fandi menolak. "Kenapa korannya gak diambil, mas?" Penjual koran bingung dengan sikap Fandi. …

by

Nyanyian suara jangkrik menghibur telinga. Cuaca yang sangat dingin menusuk-nusuk sel-sel kulit. Suara pengajian yang merdu mulai terdengar dari toa masjid. Tanda waktu subuh akan segera tiba. Sementara anak-anak kos masih tertidur pulas, kecuali si Reza. "Tok, tok, tok." "Siapa?" "Ini aku Reza. Ayo bangun, sedikit lagi azan subuh akan dikumandangkan," ucap Reza sembari berjalan …

by

Mengendarai sepeda motor sudah menjadi bagian dari hidupku. Setiap hari sekitar 10-15 menit aku selalu mengendarainya. Entah menuju ke tempat kerja atau ke pusat perbelanjaan. Begitupun ketika hendak beribadah, aku selalu memakai motorku. Ya, kendaraan roda dua produksi luar negeri itu sangat membantu kehidupan umat manusia, terutama bagi masyarakat di Indonesia. Menyusuri jalanan begitu mengasikkan. …

by

Aku melihat jam dinding. Pukul sebelas lebih dua puluh lima. Suara hujan disertai petir menggelegar, menggetarkan seluruh bagian dinding rumah. Listrik padam. Sesekali ruangan terang oleh kilat yang menyala. Kulirik Somad, adikku, tertidur pulas di pelukan ibu. Rasa kantuk sulit sekali datang. Petir membuatku takut. Tetapi, ketakutanku menunggu kabar ayah mengalahkannya. “Maryam, tidur,” ucap ibu setengah parau menahan kantuk.    “Ayah kapan pulang, Bu?” aku khawatir. “Sebentar …

by

(Refleksi TUNAS GUSDURian – Surabaya 2022) Ribuan pasang kaki – melangkah – tak tereka jarak Ribuan pasang mata - bertatap pandang – tak silau warna Ribuan pasang tangan – berjabat – tak hirau derajat Ribuan mulut – bertukar sapa – tak terbatas bahasa Ribuan pasang telinga – mendengar – tak terpasung kata Ribuan kepala – …

by
  • 1
  • 2