YOGYAKARTA - Tahun ini, Jaringan GUSDURian kembali menyelenggarakan Training of Facilitator (ToF) untuk mempersiapkan Kelas Pemikiran Gus Dur (KPG) mendatang. Kelas Pemikiran Gus Dur adalah sebuah wadah untuk mempelajari dan mendalami pemikiran serta nilai-nilai yang diusung oleh KH. Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal sebagai Gus Dur. Kelas ini lahir sebagai upaya nyata untuk melestarikan warisan …

PEKALONGAN – Komunitas GUSDURian Pekalongan dan GUSDURian UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan mengadakan Talkshow Forum 17-an dengan tema ‘Pekalongan Darurat Lingkungan: Agama sebagai Solusi atau Masalah?’. Kegiatan yang bertempat di Kafe Bumi Suja, Kota Pekalongan, Rabu (9/7/2025) diikuti 50 peserta lintas iman. Pendeta Gereja Kristen Jawa Pekalongan Dwi Argo Mursito hadir sebagai salah satu narasumber. …

Gus Dur Center for Humanitarian Studies mengadakan Sekolah Pemikiran Gus Dur di Ruang Seminar Perpustakaan Universitas Islam Negeri KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah. Agenda ini diselenggarakan pada 8-9 Juli 2025, bekerja sama dengan Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian. Kegiatan ini diikuti oleh 25 dosen dari berbagai fakultas yang ada di UIN Gus Dur Pekalongan. Rektor …

by

Penulis dan aktivis gender Kalis Mardiasih mengadakan kelas menulis dalam rangka pemberdayaan perempuan pada Minggu, 6 Juli 2025. Acara yang bertempat di Kafe Balcos Compound Yogyakarta ini diikuti oleh berbagai perempuan dari beragam identitas, di antaranya adalah para penggerak Komunitas GUSDURian Yogyakarta. Kalis Mardiasih merupakan sosok penulis perempuan yang sudah tidak asing di telinga masyarakat …

Dalam rangka menyambut Konferensi Pemikiran Gus Dur pada Agustus mendatang, Jaringan GUSDURian menggelar Forum Demokrasi (Fordem) GUSDURian secara daring pada Jumat, 27 Juni 2025 malam. Pada pertemuan kali ini, tema yang diangkat adalah “Gus Dur dan Keadilan Ekologi”. Acara yang dipandu langsung oleh Inayah Wahid ini menghadirkan narasumber praktisi dan pakar di bidang lingkungan, yaitu …

Di sebuah desa di pesisir Mandar bernama Tipalayo, hidup seorang anak bernama Sarifah. Ia tinggal bersama ayahnya, Baddu, ibunya Halimah, dan dua saudara laki-lakinya, Sulaiman dan Ali. Kehidupan mereka sederhana, namun penuh dengan kebahagiaan. Rumah mereka berdiri kokoh di pinggir laut, seolah menjadi saksi bisu bagi cerita-cerita yang terus mengalir dari waktu ke waktu. Sarifah …