Social Media

Author: Makhfud Syawaludin

HomeMakhfud Syawaludin
Makhfud Syawaludin

Makhfud Syawaludin

Koordinator Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan. Dosen ITSNU Pasuruan. Ketua LTNNU PCNU Kabupaten Pasuruan.

PASURUAN - Gardu Pemilu Pasuruan menggelar Gardu Jalanan di Car Free Day (CFD) Pandaan, Jalan Raya Malang - Pasuruan Nomor 78, Dusun Kali Tengah, Desa Karang Jati, Minggu (04/02/2024). Gardu Pemilu Pasuruan merupakan gerakan kawal pemilu dan demokrasi yang digerakkan oleh Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan. Divisi Edukasi Politik dan Demokrasi Gardu …

by

PASURUAN - Gardu Pemilu Pasuruan menggelar Forum Demokrasi (Fordem) di Madrasah Aliyah (MA) Hasan Munadi, Jalan KH Hasan Munadi Nomor 13, Dusun Banggle, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Pasuruan, Jawa Timur pada Jumat (19/01/2024). Gardu Pemilu Pasuruan merupakan gerakan kawal pemilu dan demokrasi yang digerakkan oleh Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan. Divisi …

by

Gardu Pemilu GUSDURian Pasuruan melakukan koordinasi dengan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan di Kantor Bawaslu, Jalan Raya Surabaya Malang, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Selasa (9/1/2024). Divisi Pemantauan Pemilu M Abdul Wadud menjelaskan, tujuan koordinasi untuk memperkenalkan diri hingga penjelasan program kegiatan yang akan dilakukan Gardu Pemilu GUSDURian Pasuruan. "Kami juga membahas rencana kolaborasi …

by

Di Indonesia, sebagian banyak masyarakatnya setuju dengan gagasan dan praktik toleransi. Meskipun, dalam pendefinisian dan implementasinya cukup beragam. Ada yang sebatas menghormati perbedaan. Bahwa toleransi itu cukup dengan tidak saling mengganggu. Berbeda dengan yang sudah pada level menerima dan menghargai perbedaan. Sehingga melakukan pertemuan-pertemuan, dialog, hingga kegiatan bersama. Sebagian masyarakat Indonesia juga ada, entah sedikit …

by

Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan menggelar Forum Tujuh Belasan (17-an) bulan Maret dengan diskusi film Kuningan. Sebuah film dokumenter tentang kehidupan anak-anak pemeluk agama Sunda Wiwitan di Jawa Barat. Kegiatan ini bertempat di Aula Kampus 1 Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Bangil, Jl. Untung Surapati No. 366, Kauman, Desa Kidul Dalem, …

by

Bertemu secara langsung dengan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan pengalaman yang istimewa. Lebih-lebih, saat bertemu dengan Gus Dur itu sekaligus merasakan pengalaman spiritual. Pengalaman spiritual itu bersifat privat. Sehingga bentuknya sangat beragam antara satu orang dengan orang lainnya. Meskipun, terkadang ada kemungkinan adanya kesamaan-kesamaan. Perihal merespons pengalaman spiritual itu, sering kali akan dikaitkan …

by

Penampilan 50 Ishari Milenial dari Pimpinan Cabang (PC) ISHARI NU Bangil dan Kabupaten Pasuruan warnai Malam Puncak Haul Gus Dur ke-13 yang diselenggarakan oleh Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan di Masjid Muhammad Cheng Hoo, Kecamatan Pandaan, Kamis (29/12/2022). Meski Ishari Milenial itu hanya menampilkan pembacaan sholawat dengan satu muhud saja, namun berhasil …

by

Bukan Politik GUSDURian Sewaktu mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Jaringan GUSDURian tahun 2016 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, ada satu peserta yang menyatakan sebuah narasi terkait cara Gus Dur dalam mengkader Cak Imin (Abdul Muhaimin Iskandar) menjadi pemimpin Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pernyataan itu disampaikan di hadapan peserta dan Mbak Alissa Wahid. Hingga di …

by

Nabilah Munsyarihah, Penulis Buku Anak-anak Gus Dur Membaca Dunia, berbagi kisah tentang pengasuhan orang tua KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni KH Abdul Wahid Hasyim dan Ibu Nyai Sholichah Munawwaroh. Ia menyebutnya sebagai 'Parenting Ala Gus Dur'. "Dengan melihat kembali bagaimana proses pengasuhan itu, kita akan menemukan beberapa hal yang masih sangat relevan untuk …

by

“Ganti menteri, ganti kurikulum”. Ya, itu memang terjadi. Beberapa kali. Sehingga, tinggal bagaimana perspektif dalam memahami narasi tersebut. Ketika membaca narasi itu dengan pesimis, akhirnya secara tidak sengaja dapat memicu lahirnya mental model untuk bertahan dalam zona zaman. Enggan untuk berubah. Berbeda ketika memahami narasi itu dengan optimis. Akan memunculkan sebuah pemahaman bahwa perubahan kurikulum …

by