Category: Opini

HomeOpini

Pendangkalan agama yang melahirkan sikap eksklusif Muslim saat ini ketika bersentuhan dengan umat beragama lain rupanya sudah dirasakan KH. Abdurrahman Wahid sejak tahun 1997, bahkan mungkin jauh sebelum itu. Hal itu Gus Dur ungkapkan lewat tulisan beliau: “Dialog Agama dan Pendangkalan Agama” yang dimuat di Harian Media Indonesia (1997) dan dipublikasikan ulang oleh GusDur.net (Dialog …

by

K.H. Abdurrahman Wahid, atau yang lebih akrab disapa Gus Dur, adalah sosok yang tak tergantikan dalam sejarah Indonesia. Masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia keempat, meski singkat, meninggalkan jejak yang dalam bagi bangsa ini. Gus Dur dikenal sebagai pemimpin yang unik, visioner, dan berani mengambil keputusan yang kontroversial. Salah satu ciri khas kepemimpinan Gus Dur …

by

Senja mulai menekuk, memeluk langit di timur laut Purwokerto, Minggu 12 Januari 2025, ketika langkah-langkah kami meninggalkan percakapan hangat di sebuah rumah sederhana di Desa Kebanggan, Kecamatan Sumbang. Dhila dan kerabat ideologis lamanya telah menuntaskan diskusi panjang yang penuh nostalgia dan pandangan-pandangan yang menggugah pikiran.  Awan mendung menggelantung rendah, dan tetesan hujan mulai berjatuhan, menciptakan …

by

Dalam perjalanan hidup kita, acapkali diperhadapkan pada realitas eksistensi pemali atau larangan atau pantangan yang selama ini masih jarang dijelaskan secara rasional, atau bahkan belum pernah. Pemali bisa berbentuk larangan sosial atau bahkan kepercayaan-kepercayaan yang diwariskan turun temurun, laiknya di kehidupan masyarakat Mandar. Salah satu pendapat menyebutkan bahwa pemali adalah bagian dari ussul. Di mana …

by

Ketika berbicara tentang pembebasan, dua nama besar yang muncul dalam sejarah bangsa ini adalah Pramoedya Ananta Toer dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Keduanya, meskipun berasal dari latar belakang berbeda—Pram sebagai penulis dan Gus Dur sebagai kiai serta pemimpin bangsa—berbagi satu semangat: melawan ketidakadilan dan memperjuangkan kemanusiaan. Pada momentum menjelang seabad Pramoedya (lahir 6 Februari …

by

Kemarin sore (9/1) seakan saya tertampar oleh seorang penjual gorengan yang biasa berjualan di samping musala Baitus Salam, area pesantren yang saya kelola. Pak Sobirin namanya. Kala itu ada pesanan wajan penggoreng yang masuk di hape istri saya. Lalu, dia meminta saya untuk menemaninya, mengantar ke rumah Pak Sobirin. Sudah setahun lebih tidak pernah terlihat …

by

"Every disaster movie begins with a scientist being ignored." - Neil deGrasse Tyson Dulu saya mengira pernyataan ini hanya terjadi di film-film Hollywood. Sebut saja The Day After Tomorrow (2004), 2012 (2009), Contagion (2011), atau Don’t Look Up (2021) yang dikemas dengan satire dan lucu. Film-film itu mempunyai benang merah yang sama: sekelompok ilmuwan memperingati …

by

Ketika perayaan Haul Gus Dur Ke-15 di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, putri kedua KH Abdurrahman Wahid, Hj Zannuba Ariffah Chafsoh, yang akrab disapa dengan panggilan Yenny Wahid mengatakan: “Jika Gus Dur masih ada, saya yakin beliau akan berdiri bersama rakyat kecil dan mengatakan, ‘Hentikan rencana ini. Prioritaskan kesejahteraan rakyat, bukan hanya angka-angka di atas …

by

Era digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Kemudahan akses informasi dan komunikasi telah menciptakan ruang publik yang lebih luas dan kompleks. Namun, hal ini juga menimbulkan tantangan baru, seperti meningkatnya konflik dan perbedaan pendapat. Di sinilah pemikiran Gus Dur (1939-2009), presiden keempat Indonesia, menjadi relevan. Pemikirannya tentang toleransi, kebhinekaan, dan demokrasi dapat menjadi …

by

Dua hari yang lalu saya membaca tulisan Gus Dur di buku Gus Dur Bertutur. Tiba-tiba ingin membaca tulisan “Dialog Model Berjualan Kecap” yang ada di dalamnya. Isinya bagus, kritik Gus Dur terhadap dialog antaragama yang semu, saat Gus Dur di Beijing.  Dialog antaragama memang sering kali sekadar formalitas belaka, tidak ada keseriusan untuk menyelesaikan problem …

by