Pribumisasi Islam, Isu Khusus dalam Rangkaian TUNAS GUSDURian 2022

Bertempat di Gedung Sofa Lt. 3, Asrama Haji Sukolilo, Surabaya TUNAS GUSDURian 2022 membuka kelas Pribumisasi Islam. Acara yang berlangsung pada Sabtu, 15 Oktober 2022, jam 09:00-13:00 ini adalah rangkaian acara Temu Nasional GUSDURian 2022, yaitu kelas isu prioritas.

Mula-mula, acara dibuka oleh Munim. Dalam pembukaan itu, ia menjelaskan bahwa pribumisasi Islam adalah sebuah pengejewantahan aktualisasi Islam. Pribumisasi Islam merupakan substansi dan prinsip dari ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketauhidan dan kearifan lokal merupakan pokok dari prinsip pribumisasi Islam yang dicetuskan Gus Dur. Basis dalam pribumisasi Islam adalah tauhid, yaitu Al-Qur’an dan hadis,” katanya.

Lalu, forum diambil alih oleh Marzuki Wahid. Ia mengadakan brain storming agar forum lebih hidup dan berdialektika.

Kelas pribumisasi Islam ini dihadiri oleh Prof. Sahiron dari UIN Sunan Kalijaga, Prof. Inung dari UIN Sunan Ampel, Dr. Widya Priyahita Pudjibudojo, Rektor UNU Yogyakarta, dan Hairus Salim, penulis buku Gus Dur sang Kosmopolit.

Para “pawang” itu saling memberikan pendapat dan masukan untuk Jaringan GUSDURian mengenai “nasib” pribumisasi Islam yang dicetuskan Gus Dur pada dekade 80-an.

Selekas itu, forum semakin panas. Dan, muncul pertanyaan dan diskusi-diskusi yang saling terpaut. Adu argumen begitu sengit mengenai akan diapakan pribumisasi Islam ini? Dan, masih relevan tidak pribumisasi Islam di era sekarang yang serba digital?

Tentu pertanyaan itu menjadi tugas untuk para penggerak GUSDURian di seantero dunia untuk meneruskan perjuangan Gus Dur melalui pemikirannya yang visioner. Acara ditutup dengan saling bersua foto dengan para pembicara.

Penggerak Komunitas GUSDURian Sukoharjo, Jawa Tengah.