Awalnya, sebanyak 54 bhante atau bhikkhu tengah melakukan prosesi thudong atau berjalan kaki dari Kota Bangkok, Thailand menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Peserta terdiri dari berbagai negara Asia, di antaranya dari Nepal, Srilanka, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Karena berbagai hal, khususnya alasan kesehatan, sebanyak 32 bhante yang bertahan melanjutkan perjalanan.
Rute berjalan kaki menempuh jarak ribuan kilometer melalui beberapa negara yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, dan terakhir Indonesia. Dari daerah satu ke daerah lainnya tibalah rombongan di Kota Cirebon, Jawa Barat dan singgah di sana.
Sabtu, 20 Mei 2023 rangkaian acara thudong di Kota Udang ini dimulai dengan sarapan bersama di tempat persinggahan di rumah Welly, salah satu panitia acara thudong. Jadwal rangkaian acara pertama di Pendopo Kabupaten Cirebon disambut oleh bupati dan jajaran Forkopimda. Bupati Cirebon, Imron Rosyadi merasa senang, bangga, sekaligus terharu karena daerahnya bisa menjadi tempat persinggahan dalam salah satu rangkaian acara.
Dalam sambutannya, Prabu Diaz selaku Panglima Tertinggi Laskar Macan Ali Nuswantara dan penanggung jawab keamanan acara thudong tersebut mengatakan bahwa antusiasme masyarakat dalam menyambut para bhante ini menunjukkan toleransi dan indahnya keberagaman. Macan Ali Nuswantara sendiri merupakan Laskar Agung Kesultanan Cirebon.
“Masyarakat, dalam menyambut (para bhante) sangat antusias, dibuktikan dengan banyaknya warga yang berpartisipasi selama dalam perjalanan. Terlebih, keikutsertaan warga dari berbagai latar belakang agama semakin memperindah keberagaman yang ada. Hal ini menunjukkan toleransi di Indonesia benar-benar tulus dan membuktikan bahwa negara Indonesia berasas Bineka Tunggal Ika,” ujar tokoh yang akrab di sapa Mamo tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan ke Yayasan Vidya Dharma Purnama untuk memberikan pemberkatan kepada para umat Buddhis yang hadir di lokasi. Tidak ketinggalan tim medis juga melakukan cek kesehatan berkala kepada para bhante.
Bergandengan tangan dengan Romo Paroki dan ditemani beberapa suster dari Yayasan Vidya Dharma Purnama, para bhante berjalan kaki menuju Gereja Santo Yusuf Cirebon untuk bersilaturahmi dengan umat Katolik.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Keraton Kasepuhan Cirebon dan disambut oleh Keluarga Keraton diiringi musik tradisional khas daerah. Selesai dari Keraton, para bhante beristirahat di tempat persinggahan rombongan untuk melakukan terapi tradisional dari tim kesehatan PAMALI atau Pengobatan Alternatif Macan Ali.