GUSDURian Klaten bersama Aliansi SMMB Peringati Hari Toleransi dengan Bersih Sungai

Peringatan Hari Toleransi nampak gegap gempita di bantaran sungai Kali Lunyu yang berada di Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, Klaten, Jawa Tengah. Lebih dari 50 pemuda lintas iman yang tergabung dalam aliansi Sinergi Muda Merawat Bhinneka (SMMB) dan Komunitas Peduli Sungai (KPS) Kali Lunyu, serta warga sekitar bantaran sungai, bergotong royong membersihkan aliran sungai yang membelah Kota Klaten ini. Acara berlangsung pada Minggu, 19 November 2023.

Di bantaran sungai Kali Lunyu, puluhan pemuda dengan semangat tinggi membersihkan sampah dan limbah di sepanjang aliran sungai. Mereka bukan hanya menjadi agen perubahan bagi lingkungan, tetapi juga membuktikan bahwa kolaborasi lintas agama dapat menghasilkan dampak positif dalam menjaga ekosistem. Terlebih momen Hari Toleransi bertepatan dengan mulainya musim penghujan.

Novi yang berasal dari Pemuda Hindu (PGHD) selaku pembawa acara menyampaikan bahwa agenda bersih sungai yang dilakukan sebagai bentuk peringatan Hari Toleransi bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir kala musim hujan tiba.

“Saat ini kita telah memasuki musim penghujan dan sampah adalah penyebab penyumbatan aliran air. Tentu kami di sini hanya mampu membersihkan sampah dan tanaman liar, walaupun problem besar sebenarnya adalah pendangkalan sungai akibat sedimentasi,” paparnya saat tengah menjadi juru acara.

Selain itu agenda bersih sungai juga dimaksudkan sebagai upaya berkelanjutan untuk membuka ruang-ruang temu antarkomunitas anak muda yang ada di Klaten. Seperti diungkapkan oleh Hari Ahmad yang menjadi koordinator acara dari GUSDURian dalam acara ini.

“Ruang pertemuan lintas komunitas keagamaan perlu dirawat dan dimodifikasi agar mampu menggerakkan banyak lapisan. Kami tidak berhenti dalam ruangan saja. Di sini setidaknya telah berkumpul berbagai komunitas selain GUSDURian. Ada pemuda dan mahasiswa Hindu, pelajar Muhammadiyah, pemuda Katolik, pemuda Jemaat Gereja, hingga komunitas dan warga lokal,” ujar Hari Ahmad.

Setelah melaksanakan aksi bersih sungai, aliansi SMMB juga menyampaikan deklarasi damai di hadapan para peserta untuk terlibat aktif dalam mewujudkan pemilu damai. Naskah ini dibacakan oleh enam perwakilan komunitas yang terlibat.

Setidaknya terdapat lima elemen kunci seperti kerukunan antaragama, partisipasi aktif dalam pengawasan, kampanye damai anti-hasutan dan kebohongan, dan kesiapan menerima hasil pemilu. Deklarasi tersebut mencerminkan tekad pemuda untuk turut serta dalam membangun suasana pemilu yang damai dan lebih subtantif.

“Kami khawatir ketika narasi sektarian kembali dihidupkan demi kepentingan politik elektoral yang sesaat, sedangkan efeknya sangat berkepanjangan di tingkat akar rumput. Oleh karenanya, kita selaku pemuda dalam aliansi SMMB, mendasarkan perlunya keterlibatan dalam proses pemilu. Tentu dalam kapasitas kami selaku pemuda dan masyarakat sipil,” papar Eko dalam sesi sambutannya.

Giat bersih sungai dan deklarasi pemilu damai ini bukan menjadi satu-satunya acara peringatan Hari Toleransi. Acara akan dilanjutakan pada 9-10 Desember mendatang dengan agenda Fun Voli Lintas Komunitas Beriman. Rencananya kegiatan ini akan lebih banyak menjangkau komunitas beragama terutama yang berbasis pemuda.

Acara kemudian dipungkasi dengan salam ramah-tamah antarpeserta dari beragam komunitas dan wagra setempat yang mungkin baru pertama kali bertemu.

Sebagai informasi, aliansi Sinergi Muda Merawat Bhinneka (SMMB) yang tergabung di dalam kegiatan ini meliputi GUSDURian Klaten, PGHD Klaten, KMHDI Klaten, Pemuda Katolik Klaten, Gereja Maria Asumta, KNPI Klaten, IPM cabang Bayat dan Wedi, Gereja Jatinom Klaten, KPS Kali Lunyu, BEM STHD Klaten, FKUB Kebersamaan Klaten, ISKA Klaten, GKI Klaten.

Penggerak Komunitas GUSDURian Klaten, Jawa Tengah. Penggagas Sanggar Jagarumeksa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *