KEDIRI – GUSDURian Mojokutho Pare dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Kahuripan Kediri (UKK) melakukan kegiatan silaturahmi siaga di wilayah Lereng Kelud pada Selasa, 12 Desember 2023. Kegiatan tersebut dipandu oleh Antok Mbeller, Koordinator GUSDURian Pare bersama para mahasiswa di Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
Kegiatan yang diikuti 21 mahasiswa anggota BEM-UKK sejak pukul 10.00 WIB tersebut dimulai dengan survey alam yang dilakukan di sisi utara lereng Gunung Kelud, yaitu Desa Puncu yang termasuk KRB I dan II, yang meliputi Dusun Laharpang dan Dusun Damarwulan. Meskipun sama-sama wilayah lereng Kelud, namun kedua dusun ini memiliki situasi, kondisi, dan keunikannya masing-masing.
Warga Dusun Laharpang mayoritas bekerja sebagai petani holtikultura untuk mata pencahariannya. Sedangkan Dusun Damarwulan yang dihuni kurang lebih 15 kepala keluarga mayoritas bekerja sebagai petani kopi dan cengkeh.
Secara geografis, letak Dusun Damarwulan agak terpencil dengan akses jalan tanah bebatuan yang agak sulit untuk dilewati. Di wilayah tersebut, akses sinyal telepon seluler dan internet masih tergolong sulit. Ditambah lagi dengan keadaan warga Damarwulan yang hanya dapat menikmati fasilitas listrik sejak pukul 17.00 sampai 23.00 WIB setiap harinya dan sudah berjalan selama bertahun-tahun.
Segala macam keterbatasan fasilitas di Damarwulan tidak menghalangi potensi masyarakat dan keindahan alam yang dimilikinya. Bahkan di wilayah tersebut terdapat beberapa situs peninggalan Kerajaan Kediri dan peninggalan Belanda.
Potensi masyarakat yang terdapat di Desa Puncu adalah adanya Komunitas JOHAR (Jogo Lahar) (B. Jawa yang artinya penjaga lahar). Komunitas ini diinisiasi oleh warga setempat yang bertugas memberikan informasi dan peringatan di saat aliran lahar dingin Kelud mengalir sewaktu-waktu. Aliran lahar tersebut diketahui dari aliran Sungai Harinjing dan aliran lahar Damarwulan yang bertemu di satu titik Dusun Sukomoro, Desa Puncu.
Anggota Komunitas JOHAR mayoritas bekerja di sekitar aliran lahar dan berkehidupan sehari-hari di perkebunan Lereng Kelud sebagai mata pencahariannya. Secara alami, mereka lebih mengenal tanda-tanda alam khususnya Gunung Kelud saat beraktivitas. Mereka juga bersinergi dan bekerja sama dengan Dinas Vulkanologi Kelud dalam memberikan informasi kepada masyarakat apabila terjadi aktivitas gunung berapi dengan ketinggian 1.731 mdpl yang terakhir meletus pada 13 Februari 2014 silam ini.
Para mahasiswa diajak berkeliling melihat potensi alam dan bersilaturahmi dengan anggota Komunitas JOHAR untuk berdiskusi tentang pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang bisa didampingi dan diprogramkan oleh BEM-UKK. Silaturahmi siaga ini adalah bentuk kesadaran bersama dalam membangun sistem kesiapsiagaan bencana secara mandiri berbasis masyarakat lokal. Diharapkan ke depannya para mahasiswa dapat terus melanjutkan pengembangan potensi ini agar dapat terus tumbuh dan tidak berhenti dan mati.