Polsek Gurah Kediri dan GUSDURian Mojokutho Pare Bersinergi Evakuasi Lansia Terlantar

KEDIRI – Selasa, 2 Januari 2024 Komunitas GUSDURian Mojokutho Pare menerima laporan dari Polisi Sektor (Polsek) Gurah adanya seorang lansia terlantar di sekitar Desa Gempolan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri pada pukul 08.36 WIB pagi. Lansia berjenis kelamin laki-laki ini mengaku bernama Legito yang diperkirakan berumur 60 tahun dan berasal dari daerah Singonegaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Berdasarkan keterangannya, lansia yang akrab disapa Mbah Gito selama ini bertempat tinggal di Rumah Lansia GUSDURian daerah Kongan Pare. keterangan ini didapatkan dari proses klarifikasi oleh pihak kepolisian saat Mbah Gito ditemukan terlantar tidak mengetahui jalan pulang. Kemudian oleh pihak kepolisian diajak ke warung untuk makan nasi pecel karena Mbah Gito ditemukan dalam kondisi kelaparan.

Informasi ini diketahui karena salah satu pihak kepolisian yang bernama Bripka Andik menghubungi kontak person GUSDURian Mojokutho Pare yang didapatkan melalui Intel Polres Kediri. Kemudian Bripka Andik melaporkan adanya seorang lansia terlantar yang mengaku ingin pulang ke Rumah Kemanusiaan GUSDURian Kongan Pare.

“Kami melaporkan keberadaan Mbah Gito kepada teman-teman pengurus Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Sudah dari pagi beliau ditemukan terlantar di jalanan Desa Gempolan dan kebingungan tidak tahu arah. Untungnya masih bisa diajak ngomong, berkomunikasi, dan beliau menyebutkan namanya sama cerita soal panti lansia GUSDURian gitu. Pokoknya yang saya tangkap itu beliau dari Rumah GUSDURian intinya. Setelah itu kami membawa beliau ke kantor Polsek Gurah dan menghubungi kontak orang GUSDURian untuk melakukan penjemputan ke sini,” ungkap Andik.

Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari teman-teman GUSDURian, Mbah Gito memang sudah menghilang dari Rumah Kemanusiaan GUSDURian sejak setelah makan malam. Teman-teman GUSDURian tidak menyangka apabila Mbah Gito sudah menghilang sejauh itu, karena upaya pencarian sudah dilakukan di sekitar Pare.

Setelah mendapat info dari pihak kepolisian, salah satu relawan GUSDURian yang bertempat tinggal di Desa Gempolan Pare segera dihubungi oleh pengurus Rumah Kemanusiaan GUSDURian untuk segera melakukan penjemputan ke Polsek Gurah.

“Mbah Gito emang suka menghilang tiba-tiba. Tapi biasanya hanya di sekitar wilayah Pare saja, mungkin ke warung kopi, ke pasar, atau yang lain di sekitar Pujasera. Kadang memang suka menghilang ke warung, terus ngopi dan makan, tapi balik ke Rumah Kemanusiaan lagi. Tapi kok kali ini menghilangnya jauh banget sampai ke kecamatan sebelah (Gurah). Memang terkadang tingkah lakunya itu seperti anak kecil. Tapi ya gimana ya kita maklumi saja namanya juga sudah lansia. Tugas kita kan memang melayani mereka. Ya gimana lagi, karena kita adalah satu-satunya keluarga buat mereka,” ungkap Agung Barokah.

Setelah salah satu relawan melakukan penjemputan di Polsek Gurah, Mbah Gito segera dibawa pulang kembali ke Rumah Kemanusiaan GUSDURian dan dihantarkan ke tempatnya lagi.

Ini adalah salah satu dari sekian banyak kasus serupa yang terjadi di Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Tak jarang ada lansia yang sudah pikun dan terkadang suka pergi untuk jalan-jalan dan tersesat kemudian oleh penduduk sekitar diantarkan ke Rumah Kemanusiaan GUSDURian karena sudah tahu tempat tinggal mereka.

Hal ini menjadi kesadaran bersama bahwa mengurus, merawat, dan membersamai lansia yang sudah tidak memiliki keluarga dan terlantar membutuhkan sinergi dari banyak pihak, utamanya masyarakat umum, pemerintah, stakeholder, dan tentunya aparat keamanan.

Relawan Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Penggerak Komunitas GUSDURian Mojokuto Pare, Kediri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *