SMA Islam PB Soedirman Bekasi Baksos Pakaian Layak dan Sembako Murah Bersama SIBAGUS

KEDIRI – Jumat, 29 Desember 2023 SMA Islam PB Soedirman Bekasi mengadakan kegiatan bakti sosial berupa pakaian layak pakai dan sembako murah di wilayah pendampingan Sinau Bareng GUSDURian Desa Kalirejo, Bok Pendem Pare, Kediri. Kegiatan ini didukung oleh SIBAGUS sebagai unit kegiatan GUSDURian Mojokutho Pare sebagai tuan rumah yang memberi pengarahan untuk titik penyaluran kegiatan bakti sosial.

Pelaksana kegiatan ini adalah 20 orang siswa kelas 10 Kelas Unggulan Entrepreneur & Science SMA Islam PB Soedirman Bekasi yang dipandu guru, koordinator, kepala sekolah, dan GUSDURian Mojokutho Pare. Rangkaian kegiatan yang dimulai pukul 16.00 WIB adalah bazar pakaian layak pakai dan tukar voucher paket sembako murah yang dikoordinir sendiri oleh para siswa.

Kegiatan ini adalah penutup dari rangkaian kegiatan visit SMA Islam PB Soedirman di Kampung Inggris yang telah dimulai sejak tanggal 24 Desember lalu. Kegiatan visit tersebut ditutup dengan kegiatan bakti sosial yang bekerja sama dengan SIBAGUS GUSDURian Pare dalam pemilihan titik bakti sosial dan penanggung jawab lokasi kegiatan.

“Rangkaian kegiatan kami adalah edukasi homestay di Kampung Inggris, kemudian hari ini kami adakan bakti sosial harapannya agar anak-anak bisa mengaplikasikan materi-materi yang sudah didapatkan di sekolah. Sekarang kami mengajak anak-anak untuk turun langsung ke lapangan. Alhamdulillah banget, anak-anak kami ketika bakti sosial tadi sampai ada yang menangis terharu ya. Oh ternyata kita hari ini harus bersyukur banget, kondisi kita sangat beruntung ya. Ini menandakan berarti program yang kami gaungkan ini sudah berjalan maksimal,” ungkap Eni Nurcahyati, Koordinator Kelas Unggulan Entrepreneur & Science.

“Tujuan kami adakan kegiatan bakti sosial ini biar anak-anak bisa punya rasa empati, simpati, kemanusiaan yang tinggi, dan itu kami hadirkan langsung lewat bakti sosial. Karena entrepreneur juga bergerak di bidang yang nantinya anak-anak akan menjadi pengusaha, maka kami selipkan adanya kegiatan jual beli. Dan uang hasil dari jual beli pakaian layak pakai dan paket sembako murah ini nanti didonasikan untuk lansia di Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Pakaian layak pakai ini semuanya mereka sendiri yang membawa, dan sembakonya kami beli seharga Rp.100.000, kemudian kami jual seharga Rp.25.000. Yang penting anak-anak melakukan praktik,” tambahnya.

Selain bakti sosial, siswa SMA Islam PB Soedirman Bekasi juga mengadakan permainan dan perlombaan untuk anak-anak SIBAGUS yang ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Terdapat berbagai macam perlombaan yang disesuaikan berdasarkan tingkatan sekolah masing-masing anak. Selain itu, mereka dibagi menjadi beberapa divisi untuk memudahkan koordinasi lomba.

“Anak-anak itu ada divisi lomba, lomba menyenangkan, dan lomba edukasi. Mereka semua punya masing-masing peran. Semua peserta di sini semua dari kelas 10. Tujuan program ini sejak kelas 10 kami tanamkan rasa cinta dan kepedulian sosial. Agar nanti di kelas 11-12 saat melanjutkan program ini anak-anak sudah menjiwai,” ungkap Eni.

“Hasil kegiatan ini menarik banget, anak-anak mendapat ilmu praktik berwirausaha, menghitung dan mengumpulkan uang hasil dari berjualan pakaian layak pakai dan sembako. Kemudian mereka bagi dan dimasukkan ke dalam amplop untuk dibagikan kepada 27 orang lansia di Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Saat saya bercerita tentang Rumah Kemanusiaan GUSDURian kepada anak-anak, mereka sangat berempati sekali. Alhamdulillah mereka jadi berusaha keras, bahkan ada anak yang bilang ke saya, ‘Bu, saya akan jualan semaksimal mungkin agar hasil yang kami dapatkan juga maksimal’,” ungkap Eni.

Pakaian layak pakai yang dijual dalam bakti sosial ini didapatkan melalui orangtua dan wali murid. Jadi, satu minggu sebelum pelaksanaan kegiatan SMA Islam PB Soedirman Bekasi sudah menghimbau ke orang tua untuk membawa baju layak pakai. Kemudian di sekolah oleh para siswa pakaian ini di sortir. Yang tidak layak tentunya dipisahkan dan yang layak pakai dijual seharga Rp.2.000 sampai termahal Rp.5.000.

“Di sekolah kami ada proyek yaitu anak-anak tidak hanya sekedar belajar teori, tapi juga praktik. Jadi tidak hanya sekedar konsep dan berpikir saja, tapi langsung turun ke lapangan untuk membuat karya. Sehingga, program ini diberikan di tahap awal kelas 10 agar anak-anak entrepreneur dan science ga hanya unggul di IQ dan akademik saja, melainkan juga bisa membangun emosional dan spiritual. Artinya mereka bisa lebih berempati kepada masyarakat sekitar, memanusiakan manusia, akhlaknya tumbuh, dan etikanya terbangun, itu harapan kami,” tegas Eni.

“Kegiatan seperti ini adalah rutinan tahunan. Ada kegiatan yang bernama bakti desa, culture trip untuk kelas 10 reguler. Kalau yang ini kan kelas 10 science dan entrepreneur, kegiatannya stay di Kampung Inggris Pare, jadi ada praktik komunikasi dan homestay sekaligus belajar bahasa Inggris,” ungkap Drs. H. Agus Riyanta, M.Pd selaku kepala sekolah.

Kemudian Muhroni S.Si., M.Pd selaku Waka Kurikulum menyampaikan, “Kegiatan ini membawa anak-anak lebih membangun profil pelajar pancasila, toleransi, kepedulian pada sesama, demokrasi, gotong royong, membawa anak-anak untuk melihat kondisi di lapangan seperti apa. Mayoritas siswa kami kan berasal dari keluarga yang tergolong mampu, jadi siswa kita bawa ke daerah luar agar mereka melihat realita kehidupan, mereka jadi mandiri, tidak manja dan bisa belajar bersyukur”.

“Permainan edukasi yang dibawakan anak-anak juga beragam, disesuaikan tingkatan pendidikan anak-anak yang ikut kegiatan ini. Contohnya anak-anak yang masih di tingkatan TK diajak main tebak-tebakan angka, syaratnya harus angkat tangan dulu, yang sudah SD ke atas diajak permainan memindahkan botol aqua,” tambahnya.

Dila, siswa dan peserta divisi sosial 2 bagian sembako menceritakan, ”Paket sembakonya isinya beragam, ada beras 3 kg, minyak goreng, teh, gula, indomie 5 bungkus. Pas di sini ternyata semua warganya sangat kondusif, mereka juga ada vouchernya, pokoknya teratur deh jadi tidak rebutan. Karena ini pengalaman pertama kali pokoknya seru banget dan banyak terharu sama kondisi di sini, lebih bersyukur pokoknya”.

Jasline, siswa dan peserta divisi akademik menyampaikan, “Lomba cerdas cermat ini ada banyak kelompok TK, SD, SMP. Pokoknya menyesuaikan knowledge sesuai tingkatan mereka. Kami memberi mereka tantangan pengetahuan umum di SMP. Seneng banget dan anak-anak di sini antusias dan lucu-lucu. Tidak ada kesulitan meng-handle mereka, karena anak-anaknya mudah untuk diatur”.

Rangkaian kegiatan bakti sosial ini ditutup dengan ramah tamah dan berpindah lokasi ke Rumah Kemanusiaan GUSDURian Mojokutho Pare untuk pembagian amplop donasi hasil penjualan pakaian layak pakai dan sembako murah. Kemudian ditutup dengan foto bersama dan sayonara perpisahan antara SIBAGUS GUSDURian Mojokutho Pare dan siswa siswi SMA Islam PB Soedirman Bekasi untuk kembali ke daerah asal.

Relawan Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Penggerak Komunitas GUSDURian Mojokuto Pare, Kediri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *