JEMBER – Komunitas GUSDURian Jember memastikan melakukan advokasi empat isu prioritas pada 2024. Hal itu disampaikan Ubai Rouf, fasilitator dari Sekretariat Nasional GUSDURian pada Pertemuan Komunitas (Community Meeting) yang diselenggarakan Sabtu dan Minggu (16-17/3) di Tanoker Ledokombo, Jember.
Isu prioritas tersebut meliputi: pertama, pendidikan berkualitas dan membebaskan. Kedua, keadilan hakiki perempuan, keluarga, dan anak. Ketiga, isu penguatan hukum, keadilan dan HAM. Serta terakhir, penguatan toleransi dan perdamaian.
Keempat isu tersebut merupakan bagian dari delapan isu prioritas Jaringan GUSDURian yang telah disepakati pada Temu Nasional (TUNAS) Jaringan GUSDURian tahun 2022 di Surabaya, Jawa Timur. Adapun empat isu lainnya adalah keadilan ekologi, peningkatan kualitas demokrasi, pemenuhan keadilan ekonomi dan sosial, serta Pribumisasi Islam.
Bayu Wicaksono, Koordinator Penggerak GUSDURian Jember, mengatakan bahwa advokasi pada empat isu ini dilakukan guna mencapai visi Penggerak GUSDURian Jember.
“Visi GUSDURian adalah menciptakan perubahan sosial, mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berkelanjutan. Sehingga, perlu kita rumuskan isu-isu yang akan menjadi fokus dari advokasi yang akan kita lakukan,” jelasnya.
Sementara itu, Penggerak Senior GUSDURian yang juga Direktur Tanoker, Farha Ciciek mengatakan, yang lebih penting dari mencanangkan rencana advokasi, adalah melaksanakannya.
Oleh sebab itu, di akhir pertemuan, dirinya mengajak para penggerak GUSDURian Jember meneriakkan semboyan “perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata” untuk memastikan agar setiap penggerak GUSDURian Jember siap melaksanakan empat isu advokasi yang telah dicanangkan bersama.