GORONTALO – Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Gorontalo menerjang tiga wilayah sekaligus, di antaranya Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo.
Bencana itu mengundang kepedulian dari berbagai kalangan organisasi. Salah satunya GUSDURian Peduli.
Tim relawan GUSDURian Peduli, NU Peduli, dan Organisasi Masyarakat sipil (OMS) bergerak cepat menggelar koordinasi penanganan warga terdampak banjir hingga menyalurkan bantuan makanan dan bahan pokok.
Koordinator GUSDURian Gorontalo Peduli, Djemi Radji mengatakan bahwa pihaknya telah membuat posko utama dengan nama Respons Bencana Gorontalo.
“Sejak tanggal 10 malam (kami) menginisiasi posko. Posko ini diberi nama Posko Respons Bencana Gorontalo. Terdiri dari NU Peduli, GUSDURian Peduli, dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang berasal dari gabungan mapala kampus di Gorontalo, PMII, serta relawan medis. Termasuk Relawan Dompet Dhuafa juga ikut bergabung sebagai relawan untuk mengevakuasi warga di wilayah kota selatan dan kota timur,” katanya.
Lebih lanjut, Djemi mengungkapkan tim relawan memprioritaskan evakuasi para lansia dan bayi. Relawan juga masih berjibaku menyalurkan bantuan dan mengevakuasi warga terdampak.
“Tim memprioritaskan evakuasi para lansia, bayi, balita, dan ibu-ibu. Selain evakuasi, tim juga ikut mendistribusikan makanan siap saji, air mineral, susu, dan popok bayi,” jelasnya.
Dia menambahkan sebanyak 102 warga Gorontalo sudah dievakuasi oleh relawan sejak tanggal 10 hingga 11 Juli 2024.
“102 jiwa dievakuasi dari tanggal 10 hingga 11 Juli,” jelasnya.
Hingga saat ini relawan masih menyalurkan bantuan di lokasi banjir.