Gandeng GUSDURian Gresik, PK PMII Akar Bumi Gresik Teladani Gagasan Gus Dur

GRESIK – Peringatan Hari Perdamaian Internasional yang jatuh setiap 21 September diperingati oleh Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Akar Bumi dengan menggelar diskusi bertema “Meneladani Gagasan Gus Dur dan Tokoh Perdamaian”. Kegiatan berlangsung di sebuah kedai kopi di Menganti, Gresik, pada Ahad (21/9/2025).

Hari Perdamaian Internasional sendiri telah ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 1981, yang setiap tahunnya mengusung tema khusus sebagai refleksi pentingnya membangun perdamaian dunia.

Hadir sebagai pemantik diskusi, Nensi Indrianti dari Komunitas GUSDURian Gresik, menegaskan bahwa negosiasi, empati, dan penerimaan terhadap keberagaman adalah kunci perdamaian yang harus ditanamkan pada generasi muda. Ia juga menekankan gagasan perdamaian KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menempatkan kemanusiaan di atas segalanya.

“Pluralisme adalah jalan damai, sedangkan humor dan kesederhanaan menjadi sarana meruntuhkan sekat antarmanusia. Bagi Gus Dur, perdamaian lahir dari penghormatan terhadap sesama,” ujar Nensi.

Forum ini juga membahas kebijakan penting pada masa pemerintahan Presiden Gus Dur, di antaranya Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender yang membuka ruang kesetaraan bagi laki-laki, perempuan, dan kelompok rentan dalam pembangunan nasional. Gus Dur juga mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 yang selama bertahun-tahun membatasi ekspresi budaya Tionghoa di Indonesia.

“Kebijakan tersebut adalah langkah nyata dalam memperkuat perdamaian, kesetaraan, dan penghormatan terhadap keberagaman bangsa,” tambah Nensi.

Diskusi semakin menarik dengan ulasan tentang peran santri dan pesantren sebagai benteng moderasi Islam serta agen dialog antaragama. Tokoh-tokoh pesantren seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Sahal Mahfudz, hingga Nyai Hj. Sinta Nuriyah dikenang sebagai peletak dasar perdamaian dan keadilan sosial.

Tidak hanya tokoh nasional, forum ini juga menyinggung figur internasional. Aktivis lingkungan Vandana Shiva disebut sebagai teladan dalam menjaga harmoni antara manusia dan alam, sementara Paus Fransiskus menjadi inspirasi tentang welas asih universal dan persaudaraan lintas iman.

Ketua PK PMII Akar Bumi, M. Nurul Bahri, menegaskan bahwa perdamaian bukanlah wacana kosong, melainkan keharusan yang harus diwujudkan setiap individu.

Sebagaimana pesan Gus Dur yang kembali dikutip dalam forum tersebut, “Tidak penting apa pun agama atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu.”





________________________________
Tulisan ini pertama kali dimuat di www.nugresik.or.id

Penggerak Komunitas GUSDURian Gresik, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *