CIREBON – Safari Natal merupakan salah satu rangkaian kegiatan Haul Gus Dur Ke-16 yang dilakukan oleh Komunitas GUSDURian Cirebon untuk mewujudkan nilai pemikiran Gus Dur mengenai keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian yang harus dirasakan oleh semua orang tanpa terkecuali.
Kegiatan ini dilakukan pada 24-25 Desember 2025 di beberapa gereja di Kota Cirebon, di antaranya Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pamitran, Gereja Katolik Paroki St. Yusuf, Biara Santa Maria Cirebon, dan Gereja Katolik Paroki Bunda Maria.
Pada tanggal 24 Desember 2025, Safari Natal dilakukan di GKI Pamitran. Pendeta Kukuh, pengurus gereja, dan para jemaat gereja menyambut kehadiran GUSDURian Cirebon dengan suka cita. Fahmi, salah satu penggerak GUSDURian Cirebon berkesempatan menyampaikan sepatah dua patah kalimat yang sangat menghangatkan malam Natal.
“Dalam kitab kami, Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 13 menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan untuk saling mengenal, bukan untuk saling membenci. Begitu juga di Alkitab dalam Roma 12:18, hiduplah dalam perdamaian untuk semua orang,” papar Fahmi.
Tidak berhenti di malam Natal, Safari Natal berlanjut hingga 25 Desember di Gereja Katolik Paroki St. Yusuf, Biara Santa Maria Cirebon, dan Gereja Katolik Paroki Bunda Maria. Sama halnya di GKI Pamitran, di semua lokasi yang dikunjungi, GUSDURian Cirebon mendapat sambutan hangat dari para romo, biarawati, pengurus gereja, dan semua jemaat yang menghadiri Misa.

Di Gereja Katolik Paroki Bunda Maria, penggerak GUSDURian Cirebon berkesempatan berdiskusi langsung dengan Pak Agus Samirin dan Ibu Silvi selaku pengurus hubungan lintas agama, serta Diakon Yandis selaku calon imam yang akan diamanahi oleh romo. Diskusi berlangsung dengan hangat, topik yang diperbincangkan pun menarik, dari apa itu Haul Gus Dur hingga makna perayaan Hari Natal.
Kegiatan ini terbuka untuk semua orang, tidak hanya diikuti oleh Penggerak GUSDURian Cirebon. Caca, salah satu anggota Paham Perempuan yang mengikuti Safari Natal menyampaikan bahwa ia belajar banyak dari kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat seru karena bisa belajar lintas agama, dan kebetulan saya juga senang mempelajari hal-hal baru di luar agama yang saya yakini,” terangnya.
Melalui Safari Natal, diharapkan semua orang dapat meneladani apa yang sudah Gus Dur teladankan, kita dapat berbagi cinta kasih, memupuk toleransi, dan menumbuhkan kerukunan antarsesama tanpa memandang apa agama yang kita sandang.









