Memperingati Haul Gus Dur, GUSDURian Banjarnegara Gelar Aksi Kemanusiaan untuk Korban Longsor Pandanarum

BANJARNEGARA – Dalam rangka memperingati Haul ke-16 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Komunitas GUSDURian Banjarnegara menggelar aksi nyata bertajuk GUSDURian Humanity Action pada Jumat (27/12). Kegiatan ini difokuskan bagi siswa SD Negeri 01 Pandanarum serta keluarga terdampak bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.

Bencana tanah longsor yang dipicu curah hujan tinggi pada pertengahan November 2025 lalu memang meninggalkan duka mendalam. Selain merusak rumah dan memutus akses jalan, warga juga harus kehilangan berbagai peralatan pendukung kehidupan sehari-hari.

Menanggapi situasi tersebut, GUSDURian Banjarnegara tidak hanya membawa bantuan logistik, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada pemulihan psikososial para penyintas, terutama anak-anak. Sebanyak 63 siswa SDN 01 Pandanarum diajak mengikuti berbagai aktivitas ceria, mulai dari: trauma healing untuk membantu mengatasi ketakutan pascabencana, brain gym, dan permainan edukatif guna mengurangi stres, pemberian bingkisan dan tali asih sebagai bentuk dukungan moral bagi mereka.

Tak hanya bagi anak-anak, perhatian juga diberikan kepada para orang tua siswa. Yayasan GUSDURian Peduli menyalurkan bantuan berupa kompor gas lengkap dengan regulator dan selangnya.

Bantuan ini bukan sekadar alat masak, melainkan instrumen penting untuk membantu keluarga kembali mandiri di lokasi pengungsian maupun hunian sementara. Perwakilan panitia menjelaskan bahwa aktivitas memasak bersama keluarga dapat menghadirkan kembali rasa normalitas yang krusial dalam proses pemulihan psikologis. Dengan adanya kompor, diharapkan martabat dan gizi keluarga dapat tetap terjaga.

Semangat “Kemanungsan Nggo Kabehan”

Kegiatan ini mengusung tema “Kemanungsan Nggo Kabehan” yang berarti kemanusiaan untuk semua. Nilai ini merupakan warisan utama Gus Dur yang terus dijaga oleh para penggeraknya. Ketua Panitia, Nazil Mukhsinal Khilma, menegaskan bahwa peringatan Haul Gus Dur tidak boleh berhenti pada seremonial belaka, melainkan harus diwujudkan dalam keberpihakan nyata kepada kelompok rentan.

“Bencana yang terjadi mendorong kami untuk terlibat langsung melalui GUSDURian Humanity Action sebagai wujud nyata kepedulian kemanusiaan,” ujar Nazil.

Apresiasi hangat pun datang dari pihak sekolah. Kepala SDN 01 Pandanarum, Harlin Silaturochmi, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari Yayasan GUSDURian Peduli dan Komunitas GUSDURian Banjarnegara. Ia berharap bantuan ini mempercepat proses pemulihan bagi seluruh keluarga yang terdampak.

Melalui kegiatan tersebut, Komunitas GUSDURian Banjarnegara berharap dapat memperkuat ketahanan masyarakat pascabencana, menghadirkan ruang aman dan inklusif bagi anak-anak, serta mendorong kolaborasi berkelanjutan antara komunitas, relawan, pemerintah desa, dan mitra tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam kerja-kerja kemanusiaan di Banjarnegara.

Sebab, meneladani Gus Dur berarti hadir di saat masyarakat yang paling rentan membutuhkan sandaran.

Penggerak Komunitas GUSDURian Banjarnegara, Jawa Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *