“We’re not just fighting an epidemic. We’re fighting an infodemic.” – Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur umum WHO
Dalam sebuah pesan singkat berisi hoaks disebutkan bahwa Covid-19 bukan disebabkan oleh virus Corona, melainkan bakteri. Hal ini diketahui oleh negara Italia setelah mengautopsi jenazah korban Covid-19. Hoaks tersebut juga menyebutkan bahwa Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memerintahkan jenazah korban Covid-19 harus langsung dikubur agar mayat tidak diautopsi. Dengan begitu, kebohongan bahwa Covid-19 disebabkan oleh virus bisa terjaga.
Hoaks di atas hanyalah satu dari ratusan, bahkan ribuan berita menyesatkan yang lalu-lalang di gawai kita. Padahal banyak sekali pakar telah menyatakan bahwa SARS-CoV-2 yang merupakan virus penyebab Covid-19 benar-benar ada. Namun masalahnya, masih saja banyak masyarakat yang mempercayai misinformasi seperti ini karena berbagai faktor.
Pada bulan April lalu saja, Menkominfo menyebut ada 554 isu hoaks atau berita palsu tentang Covid-19. Ratusan hoaks tersebut tersebar di segala platform Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, hingga Whatsapp. Melihat masifnya misinformasi seperti ini diperlukan kesadaran dan kecerdasan oleh kita semua dalam menggunakan gawai dengan baik.
Di samping itu, misinformasi juga membuat sebagian masyarakat tidak percaya bahwa COVID-19 itu nyata. Banyak juga yang meremehkan keseriusan penyakit ini. Hal ini berdampak buruk pada penanganan pandemi. Misalnya banyak orang yang enggan memakai masker atau tidak menjalankan social distancing. Sehingga menyebabkan sulitnya mengontrol atau mengurangi penyebaran virus ini.
Merespons hal tersebut, Klinik Misinformasi bersama GUSDURian Peduli dan beberapa mitra lainnya akan mengadakan Webinar Jumat Malam bertajuk “Menangani Misinformasi di Masa Pandemi”.
Webinar tersebut akan diisi oleh Irma Hidayana (Penggagas Lapor COVID-19), dr. Heri Munajib (Medical Cyber Troops IDI Jatim), dr. Falla Adinda (RS Wisma Atlet), Dea Winnie Pertiwi (Keluarga Pasien Positif Covid-19) dan dipandu langsung oleh Michelle Winowatan (Purpose Climate Lab).
Rencananya, acara akan dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Juli 2020, jam 19.00 – 21.00 WIB.
Tujuan dari webinar ini adalah agar masyarakat memiliki keterampilan untuk bertanya, menjadi lebih kritis, atau bahkan skeptis atas informasi yang diterima, juga tidak menelan mentah-mentah informasi. Selain itu juga supaya menyadari keseriusan wabah Covid-19 dan mengetahui langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghindari penularannya.
Dalam acara ini, Klinik Misinformasi juga bekerja sama dengan Purpose, HelloSehat, Ikatan Dokter Indonesia, Mafindo, RMI PBNU, Gerakan Ayo Mondok, Islam Cinta, Magdalene, dan Compassionate Action Indonesia.
Untuk mengikuti acara Webinar Jumat Malam, peserta bisa mendaftar di https://bit.ly/KliMis4. Pendaftaran akan ditutup pada hari Kamis, 16 Juli 2020 jam 24.00 WIB. Sedangkan terkait pertanyaan bisa menghubungi narahubung: 082141232345 (Rifa Mufidah).