Teladani Guru Bangsa, GUSDURian Wonosobo bersama Kesbangpol Sepakat Maknai Ulang Sosok Pahlawan

WONOSOBO – Komunitas GUSDURian Wonosobo bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Wonosobo menggelar Talkhsow Refleksi Hari Pahlawan dengan mengangkat tema “From Zero to Hero, Memaknai Ulang Sosok Pahlawan”, Selasa (11/11/2025) di aula Kesbangpol.

Dalam sambutannya, Kepala Kesbangpol Wonosobo, Agus Kristiono mengatakan tema tersebut menjadi pengingat bahwa saat ini khususnya di Indonesia mengalami krisis keteladanan tentang sosok atau role model dalam sikap berbangsa dan bernegara. Hampir setiap hari kita disuguhi dengan hal-hal yang jauh dari nilai patriotisme. Terlebih pada tayangan televisi dan media sosial, cenderung lebih banyak muatan negatif daripada positif.

Mulai dari sikap hedonisme, ujaran kebencian, serta elite politik dan penguasa yang tidak peka terhadap kondisi saat ini. Oleh karena itu, dalam acara ini kami menekankan keteladanan dari dua sosok besar yang gambarnya terpampang pada baliho, yaitu Bung Karno dan Gus Dur,” ujar Kepala Kesbangpol Wonosobo tersebut.

Agus mengatakan, sosok presiden Republik Indonesia keempat, KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, merupakan bapak pluralisme. Cara pandang dan pemikirannya jauh melampaui masanya. “Yang membuat salut dan istimewa, beliau mendobrak tembok kolot birokrasi, menghadirkan keharmonisan dan keberagaman,” jelasnya.

Tak kalah berjasa, presiden RI pertama, Ir. Soekarno juga menurutnya merupakan salah satu sosok pemikir, penggagas, dan peletak dasar kehidupan bernegara. Tak hanya diakui dalam negeri saja, namun juga sampai pada kancah internasional. Menurutnya, semangat patriotismenya mendidih di tengah badai yang anti-revolusi.

Dia juga menyoroti sikap lunturnya nilai kepahlawanan yang saat ini melanda Indonesia, dan menyebar hingga pelosok-pelosok daerah, utamanya karena suguhan konten media sosial yang tidak mencerminkan perilaku nasionalisme, terlalu banyak manipulasi kemewahan atau gaya hidup konsumtif, masuknya budaya luar tanpa filterisasi selektif. Kemudian dampak ini begitu cepat menyebar ibarat virus.

“Suguhan konten sampah tersebut dinikmati oleh generasi-generasi muda, sehingga seakan-akan ketenaran dan popularitas menjadi tolak ukur utama bagi kemajuan negara, dengan mengesampingkan peran-peran pahlawan terdahulu,” tekannya.

Maka dari itu, Agus berharap terselenggaranya kegiatan ini menjadi refleksi bagi segenap elemen masyarakat agar lebih memiliki kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Implementasi nilai-nilai kepahlawanan dari dua tokoh yang telah disebut mampu kita warisi keteladanan dan menelurkan spirit perjuangan sebagai wujud penghormatan dan penghargaan.

“Gus Dur telah meneladankan bagaimana sikap plural, merangkul kaum marjinal, duduk bersama mereka yang minoritas, membela hak-haknya agar setara. Bung Karno tegas dalam menerapkan Pancasila sebagai awal pembentukan kedaulatan bangsa,” pungkasnya.

Selaras dengan hal tersebut, Pembina GUSDURian Wonosobo, Ahmad Baehaqi juga menekankan bahwa memaknai ulang sosok pahlawan bukan berarti hanya selesai pada kilas balik seremonial dan potret heroik para pahlawan terdahulu. Namun, bagaimana meneladani sosoknya dalam kehidupan di masa sekarang agar tetap hidup dan berdampak.

“Kita kenal Gus Dur sosok presiden yang bisa dikatakan nyeleneh dalam pengambilan keputusan. Namun, hal itu tidak bisa ditebak oleh kita orang awam, tentunya dengan keistimewaan yang dimiliki ternyata menyimpan makna yang begitu besar. Dan salutnya nilai-nilai kepahlawanan di dunia politik dan kemanusiaan masih kita rasakan dampaknya sampai saat ini, dan akan terus kita lanjutkan demi masa depan,” jelas Haqqi.

Melalui kegiatan ini GUSDURian Wonosobo bersama Kesbangpol sepakat, menegaskan komitmennya dengan berusaha membentuk generasi muda yang tidak buta sejarah, memiliki kepekaan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta berdampak positif dengan gagasan dan tindakan visionernya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Wonosobo, Jawa Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *