Setiap hal memiliki standarnya sendiri-sendiri, bergantung tolok ukur yang digunakan ⸻entah karena disepakati atau sesuai selera pribadi. Termasuk dalam urusan kecantikan perempuan, meskipun sebagian orang menyebut cantik itu relatif. Serelatifnya kecantikan, tetap saja ia dibatasi oleh standar-standar yang berlaku secara luas maupun yang berlaku secara terbatas. Sebutan relatif muncul karena selera, sedangkan setiap selera lagi-lagi …