Melalui sejumlah tulisan dan diskusi lisan, pada dasawarsa 80-an hingga awal 90-an, Gus Dur (selanjutnya disebut GD), melontarkan perdebatan baru tentang kebudayaan sebagai pertarungan antarkekuatan sosial dan kultural di tengah berlangsungnya kehidupan konkret-historis, bukan sebagai onggokan nilai, norma, adat istiadat, atau benda-benda artefak sebagaimana yang dipandang masyarakat umum dan diperdebatkan budayawan dan akademisi ilmu sosial …
September 17,
4:32 AM