Author: Ferry Mahulette

HomeFerry Mahulette
Ferry Mahulette

Ferry Mahulette

Mahasiswa CRCS UGM. Penggerak Komunitas GUSDURian Yogyakarta.

Hari Raya Dongzhi merupakan hari besar bagi umat Khonghucu di Indonesia yang identik dengan memakan ronde. Ya, ronde, minuman hangat dengan air jahe dan juga bola-bola tepung bercampur kacang di dalamnya. Sembahyang Dongzhi dilakukan saat momen astronomis tertentu, yaitu ketika matahari berada tepat di atas garis balik 23,5 derajat Lintang Selatan, sehingga di belahan bumi …

Natal 2025 mengusung tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, yang diambil dari Matius 1:22–24. Tema ini mengajak umat Kristiani untuk kembali menengok inti paling dasar dari kisah Natal: Allah yang memilih hadir melalui sebuah keluarga, dalam kesederhanaan, keterbatasan, dan kerentanan manusiawi. Di tengah perayaan yang seharusnya penuh sukacita, Natal tahun ini juga menjadi ruang refleksi …

Kamis sore itu, anak-anak terlihat riang gembira bermain di setiap sudut halaman. Ada yang sibuk menyusun puzzle, ada yang berayun sambil tertawa, sementara yang lain menggambar atau belajar berhitung bersama ‘kakak pengajar’. Pada hari itu, mereka tak hanya belajar pengetahuan umum seperti Matematika dan Bahasa Inggris, tetapi juga diperkenalkan pada tokoh-tokoh pahlawan perempuan Indonesia, sebuah …

BANTUL – Komunitas GUSDURian Yogyakarta mengadakan pertemuan bersama tokoh agama sekecamatan Banguntapan dalam rangka gendhu-gendhu rasa keberagaman di Griya GUSDURian pada Sabtu, 21 September 2024. Pertemuan ini untuk menindaklanjuti diskusi yang diadakan sebelumnya. Selain itu, juga bertujuan untuk merawat keberagaman yang sudah ada di Kecamatan Banguntapan, Bantul.  Acara ini dihadiri oleh Pendeta Imanuel Geovasky (GKJ …

Temu Akrab Pemuda Agama Konghucu yang biasa disingkat menjadi TAPAK, tahun ini diadakan di Kota Jombang. Kelenteng Hok Liong Kiong bertindak sebagai tuan rumah Tapak ke-XVI tersebut, dengan panitia yang terdiri dari muda-mudi kelenteng. Sebagai mahasiswa magister agama yang berlatang belakang Kristen, berada di tengah-tengah pemuda dan pemudi Konghucu adalah pengalaman pertama penulis. Melalui artikel …

Pagi itu, sebelum fajar menampakan diri, beberapa orang sudah berkumpul bersama di depan Gedung Karya Sosial. Berkumpul bukan tanpa arti, namun berkumpul untuk bersiap-siap mubeng (berkeliling) di pagi hari. Inilah komunitas Sega Mubeng, komunitas yang berarti “nasi keliling” atau lebih tepatnya berkeliling sambil membagikan nasi bungkus. Salah satu pengurus memimpin doa berkat yang berisi permohonan …

Beberapa waktu lalu telah terbit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara oleh Presiden Joko Widodo. PP tersebut memberikan ruang kepada ormas keagamaan untuk mengelola dan memiliki Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK). Tentunya ini menimbulkan pro dan kontra, di mana ruang agama bukan hanya berada di …