GUSDURian Makassar merayakan Haul Gus Dur ke-12 dengan tema “Meneguhkan Spiritualisme Gus Dur: Berkhidmat bagi Kemanusiaan”. Kegiatan ini berlangsung di Aula KH. Muhyiddin Zain, Universitas Islam Makassar (UIM), Sabtu (29/1/2022) siang.
Koordinator GUSDURian Makassar, Ince Arif mengatakan kegiatan ini menghadirkan beberapa tokoh dari berbagai latar belakang agama di lingkup Sulawesi Selatan (Sulsel). Beberapa tokoh tersebut adalah: Khanif (Baha’i), Yongris (Permabudhi Sulsel), Erfan (Konghucu), Kadek Wijaya (Hindu), dan perwakilan Ahmadiyah serta Syiah.
“Silaturahim lintas agama ini menjadi spirit keberagaman di Makassar saat ini dan di masa depan,” katanya.
Pria yang kerap disapa Ince ini menambahkan, selain tokoh lintas agama, beberapa tokoh pemuda juga turut meramaikan kegiatan ini. Mereka di antaranya, Iqbal Arsyad (Direktur Lapar Sulsel), Amin (Direktur Walhi Sulsel), Abdul Khadir Ahmad (Peneliti Senior BLA Makassar), dan Syamsurijal Ad’han (Ketua LTNU Sulsel).
“Sudah menjadi tugas kita bersama, untuk memperjuangkan nilai-nilai perjuangan Gus Dur,” ungkapnya.
Ince berharap, Haul Gus Dur ke-12 ini menjadi momentum menguatnya silaturahmi lintas agama di Sulsel. Selain itu ia berharap nilai-nilai Gus Dur memberikan perspektif kepada generasi muda lintas agama, bahwa bangsa atau negara ini lahir karena adanya multietnis dan multikultural.
“Semoga kita bisa hidup lebih rukun lagi ke depannya. Saling menghormati perbedaan, sebagaimana nilai-nilai yang pernah diajarkan Gus Dur,” harapnya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak Haul Gus Dur ke-12. Setelah serangkaian acara yang telah dilaksanakan sebelumnya, mulai dari “Diskusi dan Bedah Buku Ulama Perempuan dan Kesetaraan Gender” di Kampus UIN Alauddin, “Diskusi dan Bedah Buku Gender Gus Dur” di Kampus UIM, dan “Diskusi dan Bedah Buku Agama dan Kemanusiaan” di STT Intim.