Diskusi Publik dan Panggung Budaya Tutup Serangkaian Kegiatan Haul Gus Dur di Sumenep

GUSDURian Sumenep melaksanakan kegiatan puncak haul Gus Dur yang ke-12 pada Senin (7/2/2022) malam di Café Tanean, DAM Kebunan, Paddusan, Kebunan, Kota Sumenep.

Kegiatan dengan tema “Meneguhkan Keberagaman, Menggerakkan Perdamaian dan Keadilan” ini dihadiri sebanyak 100 orang, melibatkan organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sumenep dari lintas agama.

Zaynollah, Kordinator GUSDURian Sumenep mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan Haul Gus Dur ini merupakan acara puncak dari serangkaian kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh GUSDURian Sumenep sebelumnya. Tak lupa, ia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh hadirin dan pihak-pihak yang mendukung kegiatan ini.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Wabub Sumenep, yang juga berkenan dan menyempatkan hadir di acara kami,” katanya.  

Pihaknya menambahkan pada acara puncak Haul Gus Dur ini dimeriahkan oleh pameran lukisan para santri di salah satu Pondok Pesantren di Sumenep.

“Pada acara puncak ini, kami mengundang klub lukis dari santri-santri Annuqayah, Guluk-guluk. Bahkan sempat ada rencana kemarin untuk membentuk GUSDURian di pesantren,” ungkapnya.

Kiai Muhammad Shalahuddin, salah satu pemateri dalam diskusi publik ini mengatakan bahwa GUSDURian Sumenep telah berhasil dalam usaha percepatan vaksinasi di Kabupaten Sumenep karena melibatkan banyak kelompok masyarakat, terlebih dalam menyediakan fasilitas ambulan laut di kepulauan.

Lebih lanjut, ia menegaskan dalam melihat sosok Gus Dur harus dengan cara pandang yang produktif. Sebab, menurutnya, capaian-capaian kepemimpinan Gus Dur jika hanya dilihat dari statistik maka akan tampak chaos.

Sementara itu, Yuska Harimurti, Presidium GUSDURian Jawa Timur mengatakan bahwa dasar dari segala apa yang diperjuangan oleh Gus Dur adalah kemanusiaan.

“Kemanusiaan adalah panglima dari segala apa yang diperjuangan oleh Gus Dur,” pungkasnya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Sumenep, Madura.