Undang Budayawan Ra Wazir, GUSDURian Pamekasan Sukses Gelar Ngaji Keberagaman di Forum 17-an

PAMEKASAN – Dalam kegiatan Payung Teduh Keberagaman Forum 17-an, GUSDURian Pamekasan sukses mengadakan kegiatan ngaji keberagaman bersama tokoh budayawan Madura, RPA Wazirul Jihad yang berlangsung di Pendopo Budaya Wabup Pamekasan, Rabu (24/8/2022) malam.

Kegiatan yang bertajuk “Keberagaman: Kemerdekaan yang Sesungguhnya” ini turut dihadiri oleh para pegiat seni dan budaya serta berbagai komunitas, di antaranya Teater Fataria, Sivitas Koteka, FKWUB Pamekasan, Lesbumi, Tim Cafe Mainfesco, mahasiswa, IPNU dan IPPNU Pamekasan, OKP se-Pamekasan, dan pengamanan langsung dari Polres Pamekasan.

Dalam kegiatan ini, Syafiuddin sebagai ketua penyelenggara mengatakan, kegiatan ini dalam rangka membangun masyarakat yang harmonis dan teduh di tengah-tengah keberagaman di Kabupaten Pamekasan.

RPA Wazirul Jihad selaku pemateri dalam kegiatan ini menyampaikan, keberagaman yang tetap terjadi hingga hari ini tidak lepas dari perjuangan Gus Dur semasa hidupnya.

“Sesuai dengan namanya, ‘Abdurrahman’ yang memiliki arti hamba yang memiliki kasih, maka tidak heran jika Gus Dur kita kenal sebagai sosok yang memiliki kasih sayang kepada siapa pun,” papar anggota Dewan Kesenian Kabupaten Pamekasan itu.

Pembina LESBUMI PCNU Pamekasan itu berharap, semua peserta yang hadir bisa meneladani sifat yang telah dicontohkan Gus Dur dalam menjaga dan merawat keharmonisan semua masyarakat dari berbagai kalangan.

Novie Chamelia, perwakilan dari komunitas Sivitas Kotheka memberi respons yang sangat baik tentang acara ini. Menurut perempuan yang pernah bertemu dengan Gus Dur secara langsung ini, kegiatan Ngaji Keberagaman ini mengingatkan sosok kepribadian Gus Dur yang amat serius dalam memperjuangkan keteduhan di tengah keberagaman.

“Acara yang cukup bermanfaat semacam ini wajib diapresiasi dan wajib dipertahankan, sebab saya menjadi saksi sejarah bagaimana saya bisa bertemu langsung dengan Gus Dur dan melihat bagaimana Gus Dur betul-betul berjuang baik pemikiran maupun gerakan untuk membuat masyarakat teduh,” terangnya.

Di penghujung acara, kegiatan ini ditutup dengan doa sesuai dengan keyakinan masing-masing secara bergilir. Dengan perwakilan masing-masing agama, di antaranya Kristen Protestan dipimpin lansung oleh Pendeta Hendri, Buddha dipimpin oleh Kosala, dan kalangan Muslim dipimpin oleh RPA Wazirul Jihad.

Penggerak Komunitas GUSDURian Pamekasan, Madura.