Dalam rangka memperingati Hari Demokrasi Internasional, Komunitas GUSDURian Majene bekerja sama dengan Toko Buku Wasilah menggelar Forum 17-an dengan nonton bareng (nobar) dan diskusi film dokumenter Di Bawah Bendera Demokrasi.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat (23/92022) lalu di Toko Buku Wasilah Majene.
Nobar dan diskusi film Di Bawah Bendera Demokrasi tersebut dihadiri oleh sembilan orang: lima laki-laki dan empat perempuan. Setelah sesi nobar, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk menghidupkan Forum 17-an tersebut.
Forum tersebut menghadirkan dua pemateri dari latar belakang organisasi yang berbeda, yakni Abd. Rajab selaku pegiat Lingkar Belajar LESEHAN dan Nihla Israwati selaku Kader KAMMI Cabang Majene. Sesi diskusi ini dimoderatori oleh Megawati selaku Kopri PMII Komisariat STAIN Majene.
Dalam diskusi tersebut, pemateri pertama menyampaikan tentang esensi demokrasi yang memposisikan semua orang setara di hadapan hukum.
“Demokrasi adalah kesamaan hak dan ruang di mata hukum, tidak ada yang perlu dibeda-bedakan,” ujar Nihla Israwati.
Mengutip pandangan Gus Dur, menurut Nihla, nilai-nilai yang dibawa oleh demokrasi sejalan dengan nilai keislaman, di mana Islam menghendaki manusia untuk menghargai sesama dan semua manusia sama di hadapan Tuhan.
“Demokrasi pun demikian, ia memberikan hak yang sama kepada setiap masyarakat,” lanjutnya.
Tidak beda jauh dengan yang dikatakan oleh pemateri kedua, “Bagi Gus Dur, prinsip dan landasan utama demokrasi adalah kedaulatan hukum,” ujar Abd Rajab.
“Inti dari film ini, demokrasi itu menjelaskan bahwa hukum bisa setara kepada seluruh masyarakat, baik masyarakat sipil maupun ‘yang di atas’, minoritas maupun mayoritas,” lanjutnya.