Ikatan Silaturrahim Alumni Buntet Pesantren Cirebon D.I Yogyakarta (INSAN BPC DIY) bersama dengan komunitas GUSDURian Yogyakarta sukses menggelar acara talkshow dengan tema “Peran Alumni Pesantren dalam Mencegah dan Menangani Kekerasan Seksual” pada Sabtu, 13 November 2022 pukul 19.00 kemarin.
Dihadiri setidaknya oleh 25 orang di Pendopo Griya GUSDURian, kegiatan ini dilakukan dalam rangka melihat beberapa fenomena belakangan ini yang marak terjadi, yakni kekerasan seksual di pesantren. Fenomena tersebut membuat alumni memiliki tanggung jawab moral untuk mengadakan kegiatan sebagai upaya penguatan basis kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang inklusif.
“Kekerasan itu tidak tiba-tiba hadir. Tetapi secara struktural dan sistemik, secara tidak sadar negara membentuk itu. Mentorelir kekerasan itu bisa memperpanjang kekerasan itu sendiri,” jelas Ainun, ketua divisi Advokasi GUSDURian Yogyakarta saat menjelaskan materinya.
Menurut Ainun, ada banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari kekerasan seksual. Di antaranya dampak psikologis, kerugian ekonomi, sosial, fisik, reproduksi, dan lain-lain. Kondisi ini yang menimbulkan luka yang sangat mendalam bagi korban.
Sementara Agus Iswanto, founder INSAN BPC yang juga menjadi materi pada kesempatan itu, menyampaikan kritik yang cukup berdasar bahwa para alumnus Pesantren Buntet memiliki tanggung jawab besar terhadap kasus kekerasan seksual yang ada di pesantren.
“Kita perlu juga kritis kepada pesantren dan perlu dibedakan antara akhlak penghormatan dengan kritisisme ilmu pengetahuan. Sebetulnya kritisisme adalah bentuk kecintaan kepada ilmu pengetahuan,” jelas Agus, sapaan akrabnya.
Tidak hanya memperkuat kesadaran para alumnus untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahim gerak kemanusiaan GUSDURian Yogyakarta untuk kerja-kerja kemanusiaan di masa yang akan datang.