Ratusan Orang Meriahkan Malam Puncak Haul Gus Dur ke-13 di Banyumas

Komunitas GUSDURian Banyumas menggelar malam puncak acara Haul Gus Dur ke-13 pada Sabtu malam, 14 Januari 2023. Berlokasi di Gedung Harmoni, Banyumas, Jawa Tengah, acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa, organisasi dan komunitas, para pegiat seni, hingga para tokoh agama lintas iman baik tua mampu muda.

Peringatan wafatnya KH. Abdurrahman Wahid ini merupakan salah satu bentuk perwujudan nilai keadilan dan kesetaraan yang dimuat dalam bentuk panggung budaya. Selain itu, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengekspresikan dirinya melalui seni. Melalui panggung budaya ini pula, kearifan lokal masyarakat Banyumas dapat terangkat.

Berbagai penampilan turut memeriahkan acara, mulai dari Pertunjukan Barongsai dari Kelenteng Hok Tek Bio, Pantomim dari Komunitas SPP (Sedulur Pantomim Purwokerto), Pertunjukan Bambu Gila dari Padepokan Buli-Buli, Story telling tentang Gus Dur, Monolog, Tarian tradisional, hingga penampilan spesial dari Anung Sumargo, serta berbagai pertunjukan menarik lainnya.

Pertunjukan Barongsai dari Kelenteng Hok Tek Bio, Salatiga

Selain itu juga ada pembacaan doa lintas iman yang dipimpin oleh masing-masing tokoh dari beragam agama dan kepercayaan yang ada.

“Haul Gus Dur tahun ini kita wujudkan dengan bentuk yang berbeda. Yaitu dengan panggung budaya, yang sesuai dengan salah satu nilai Gus Dur, yaitu kearifan tradisi,” ungkap Ahmad Nurkholis selaku Koordinator GUSDURian Banyumas dalam sambutannya.

Acara yang berlangsung dengan sangat meriah ini dihadiri lebih dari 250 orang. Sesuai dengan tema acara, yaitu “Gus Dur untuk Indonesia yang Adil dan Setara”, semua yang hadir dalam acara tersebut, baik tamu undangan, pengisi acara, maupun pengunjung, mereka duduk berdampingan dan membaur bersama.

Panggung budaya yang diselenggarakan pada malam puncak ini merupakan penghujung acara dari rangkaian kegiatan Haul Gus Dur ke-13 yang diadakan GUSDURian Banyumas.

“Salah satu rangkaian Haul Gus Dur ke-13 adalah lomba mewarnai gambar Gus Dur. Tidak sekedar mewarnai gambar saja, tetapi juga mengajarkan pada anak-anak bahwa apa pun warna yang kamu miliki, kita semua dapat duduk bersama dengan damai dan sejahtera. Layaknya melukiskan gambar dengan berbagai macam warna, maka akan menghasilkan karya yang luar biasa dibanding melukis hanya dengan satu warna saja,” lanjut Nurkholis.

Para penampil malam puncak Haul Gus Dur ke-13 juga menyampaikan pesan-pesannya terkait acara tersebut. Pendeta Firman, salah satu pengisi acara doa lintas iman mengaku senang mengikuti acara peringatan Haul Gus Dur ini.

“Saya sangat senang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut,” ungkap Pendeta Firman.

Senada dengan itu, Ketua Komunitas SPP berharap acara-acara kebudayaan yang melibatkan pegiat lintas iman ini bisa terus ada dan bisa lebih meriah lagi.

“Semoga tidak hanya acara ini saja, tetapi akan ada acara-acara yang lebih dari ini ke depannya,” tutur Ketua komunitas SPP (Sedulur Pantomim Purwokerto).

Penggerak Komunitas GUSDURian Banyumas, Jawa Tengah.