“Buat saya, kalau ada perintah dari guru itu tidak pernah bisa saya tolak,” ungkap Wilawati dengan penuh rasa hormat dalam acara “Refleksi Kebangsaan” yang diinisiatorinya.
Terselenggaranya acara bertema “Spirit Guru Bangsa: Cak Nur, Gus Dur, dan Buya Syafi’i dalam Aspek Bernegara Masa Kini” tersebut merupakan perintah dari Omi Komaria selaku istri Nurcholish Madjid (Cak Nur) dan Muhammad Wahyuni Nafis selaku pembina Nurcholish Madjid Society. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 18 Maret 2023 mulai pukul 12.00 hingga selesai, yang berlokasi di Djakarta Theater, Jln. M.H Thamrin No. 9, Jakarta Pusat.
Refleksi Kebangsaan merupakan acara utama dari serangkaian kegiatan diskusi mingguan yang telah diselenggarakan sejak 21 Januari sampai 11 Maret 2023. Acara ini digelar oleh Sumbu Kebangsaan, yang mana di dalamnya terdiri dari Jaringan GUSDURian, Nurcholish Madjid Society, dan Ma’arif Institute. Diskusi ini dilaksanakan setiap minggunya dengan mengusung beragam isu: mulai dari isu kepemudaan, pendidikan, ketenagakerjaan, teknologi, politik, sampai kesehatan.
Usaha merefleksikan kebangsaan tentunya harus melibatkan banyak kalangan, terutama anak muda. Terdapat delapan rekomendasi kebangsaan dalam acara ini yang telah disusun oleh beberapa institusi, baik institusi pemerintahan maupun institusi kemasyarakatan, serta beberapa individu dengan berbagai profesi. Delapan rekomendasi tersebut meliputi tiga sampai enam poin di dalamnya. Hal ini berdasarkan pada hasil diskusi di setiap minggunya yang diisi oleh kalangan muda maupun kalangan tua.
Dalam Refleksi Kebangsaan kali ini, acara diisi oleh para tokoh yang sesuai dengan bidang keilmuannya, seperti Prof. Dr. Amin Abdullah (Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau PBIP), Yudi Latif, Ph. D (Dewan Pembina Nurcholish Madjid Society), Alissa Wahid (Direktur Jaringan GUSDURian), Ulil Abshar Abdalla (Ketua Lakpesdam PBNU), Abdul Rohim Ghozali (Direktur Eksekutif Ma’arif Institute), Prof. Musdah Mulia, M.A. (Mula Raya Foundation), dan Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA (Direktur Perpustakaan dan Kebudayaan Universitas Islam Internasional Indonesia).
Acara ini dibuka untuk umum dan dihadiri oleh kurang lebih dari 200 peserta beserta tamu undangan. Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM juga turut hadir dalam acara ini. Selain itu, ada juga Romo Benny Susetyo selaku pastor, Arsul Sani selaku politisi, dan lain sebagainya.
Target dan sasaran acara ini adalah masyarakat dengan komposisi dari berbagai institusi dan profesi, seperti pengusaha, akademisi, guru, pegiat organisasi kemasyarakatan, aktivis perempuan, pegiat literasi, aktivis kepemudaan, dan mahasiswa, dengan harapan terbangunnya spirit para Guru Bangsa, yaitu Gus Dur, Cak Nur dan Buya Syafi’i untuk memajukan agama dan bangsa dalam memperjuangkan kemanusiaan.