Social Media

Undang GUSDURian Gresik, Pondok Pesantren Internasional Al Illiyin Ajak Rawat Keberagaman dengan Cara Unik

Setiap tahun, Pondok Pesantren Internasional Al Illiyin yang berada di Desa Sumber Waru, Kecamatan Wringin Anom, Gresik menyelenggarakan buka bersama dan santunan pada ratusan anak yatim, janda, dan fakir miskin.

Tahun ini, kegiatan itu diadakan pada Kamis, 13 April 2023. Jamaah yang hadir tidak hanya dari kalangan santri mukim (santri yang tinggal di pondok), namun juga jamaah dari berbagai wilayah. Acara yang berlangsung sore hingga petang ini begitu ramai. Terlihat banyaknya kendaraan bus jamaah dari berbagai wilayah yang memenuhi kawasan Pondok Pesantren Al Illiyyin.

Selain jamaah Al Ibrahimi dan santri Pesantren Al Illiyin, hadir pula pengasuh Pondok Pesantren Al Illiyyin, koordinator dan para penggerak komunitas GUSDURian Gresik, ketua Formagam, tokoh lintas iman, serta tokoh masyarakat lainnya. Mereka datang memenuhi undangan dan ajakan pengasuh Pondok Pesantren Al Illiyyin untuk mengikuti acara buka bersama di pondok pesantren tersebut.

Dengan hikmat, para undangan mengikuti rentetan acara hingga selesai dan mendengarkan ceramah pengasuh pondok pesantren dengan antusias. Pengasuh Pondok Pesantren Al Illiyin memberi motivasi kepada para jamaah untuk lebih giat menjalankan ibadah puasa Ramadan dan meningkatkan ketakwaan di bulan suci Ramadan.

“Tujuan diadakan acara ini untuk santunan anak yatim piatu, janda, dan fakir miskin demi mewujudkan Islam yang rahmatalil alamin,” ungkap pengasuh pondok pesantren yang biasa disapa Gus Illiyyin.

Pondok pesantren yang berdiri tahun 2019 tersebut memiliki jamaah sholawat Al Ibrahimi yang tidak hanya tersebar di negara Indonesia, tapi juga luar negeri seperti Malaysia. Dengan banyaknya jamaah tersebut, Pesantren Al Illiyyin tidak menutup diri dengan menjalin persaudaraan antariman sebagai wujud persatuan bangsa dan rahmatalil alamin.

“Negara kita itu bhineka tunggal ika, negara kita itu pancasila. Jadi pancasila dan bhineka tunggal ika bukan hanya sebuah nama, tapi harus kita wujudkan. Seperti kita adakan acara yang menyangkut umat banyak, kita datangkan dari berbagai etnis agama. Kita wujudkan bahwa kita bersatu,” ucapnya menjelaskan.

“Dengan bersatunya negara kita ini, insyaAllah sampai kapan pun negara kita tidak akan mudah dihancurkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan tidak baik kepada negara kita,” tambahnya. 

Baginya, adanya GUSDURian, Formagam, dan jejaring lintas iman wajib untuk didukung demi mewujudkan bhineka tunggal ika. “Cara berpikir Gus Dur harus kita kembangkan untuk mewujudkan baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur atau gemah ripah loh jinawi,” terangnya.

Koordinator GUSDURian Gresik, Choirul Anwar, mengatakan bahwa kegiatan tahunan ini merupakan tradisi di Ponpes Al Illiyyin. Tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, kegiatan ini juga sebagai media berbagi kebahagiaan dan kasih sayang melalui buka bersama dan santunan. “Kegiatan santunan kalau tidak salah dilaksanakan tiga kali dalam setahun, di bulan Maulid, Suro, dan Poso, dan menjadi ajang silaturahmi antarumat lintas iman,” ungkapnya.

Gus Irul, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwasanya banyak sekali keutamaan silaturahmi, di antaranya panjang umur, melancarkan rezeki, membawa keberkahan, keselamatan, kerukunan, dan kebaikan lainnya dalam eratnya persaudaraan berlandas kasih sayang. “Seumpama lidi yang bersatu akan kuat, menghalau setiap bencana, bala’, kekacauan, ketidakamanan, dan lain sebagainya,” terangnya.

“Maka hal demikian, sebuah silaturahmi dalam kebaikan mesti dijaga, dilestarikan, dan dihidupkan,” imbuhnya.

Penggerak Komunitas GUSDURian Gresik, Jawa Timur.