Diskusikan Gus Dur dan Politik di Forum 17-an GUSDURian Majene, Nur Salim: Gus Dur selalu Dinanti Sikapnya saat Momentum Politik Tiba

Komunitas GUSDURian Majene kembali menggelar diskusi Forum 17-an untuk menyambut tahun politik dengan tema “Gus Dur, Politik, dan Kemanusiaan”. Forum 17-an tersebut dilaksanakan pada Rabu (21/6/2023) di Toko Buku Manifesto, Majene, Sulawesi Barat.

Kegiatan ini dihadiri sebanyak 14 orang, di antaranya 12 orang laki-laki dan dua orang perempuan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari pembina GUSDURian Majene, yakni Nur Salim Ismail serta dimoderatori oleh Koordinator GUSDURian Majene sendiri, yakni Depri.

Dalam diskusi ini, pemateri awalnya menceritakan tentang perjalanan Gus Dur dalam menempuh pendidikannya. “Dalam proses pengemberaan intelektual seorang Gus Dur itu, dia melampaui sekian banyak wilayah-wilayah di pulau Jawa itu, misalnya dari Jombang ke Jakarta kemudian dari Jakarta ke Jogjakarta,” ujar Nur Salim Ismail.

“Dalam perjalanan selanjutnya adalah, beliau melaksanakan pengembaraan intelektual ke Mesir dan dari Mesir kemudian pindah ke Irak (Baghdad),” lanjutnya.

Narasumber juga menyampaikan soal sikap Gus Dur ketika momentum politik tiba. “Gus Dur itu ketika tiba momentum-momentum politik, beliau itu selalu menjadi orang yang sangat dinantikan sikapnya,” pungkasnya.

“Bahkan dalam piala dunia saja, dalam masa hidup Gus Dur itu beliau adalah orang yang dipertimbangkan siapa yang akan menang piala dunia. Banyak orang yang menunggu fatwa dari Gus Dur soal siapa yang akan memenangkan piala dunia,” lanjutnya.

Nur Salim Ismail selaku narasumber mengatakan dalam tanggapannya dari pertanyaan salah satu peserta tentang serangan fajar. “Serangan fajar tidak selamanya dalam bentuk uang, kadang kala bicara jilbab, kadang kala bicara gula pasir, kadang kala bicara soal janji berangkat umrah, kadang kala bicara soal janji naik haji,” ujarnya.

Mengutip pandangan Gus Dur, Nur Salim Ismail mengatakan “Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan”.

Penggerak Komunitas GUSDURian Majene, Sulawesi Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *