Social Media

9 Nilai Utama Gus Dur, Jurnalis Tempo: Relevan dengan Kerja-Kerja Jurnalistik

Sleman – Jurnalis Tempo, Shinta Maharani soroti sembilan Nilai Utama Gus Dur (NUGD). Menurutnya, pembebasan, kesetaraan, keadilan sampai kemanusiaan relevan dengan kerja-kerja jurnalistik, sehingga patut dijadikan prinsip bagi kontributor gusdurian.net maupun yang lainnya.

Hal tersebut, ia sampaikan sewaktu menjadi narasumber dalam konsolidasi kontributor gusdurian.net di Hotel Cakra Kusuma, Minggu (2/7/23). Bagi dia, terdapat kesamaan antara pemikiran Gus Dur yang tertuang dalam NUGD dengan prinsip kerja jurnalis.

“Sangat berkaitan dengan dunia jurnalistik, ada nilai tentang keadilan, persamaan dalam menempatkan kedudukan perempuan dan laki-laki, atau kesetaraan hak antara transgender dengan yang tidak. Gus Dur membawa pesan yang mirip dengan prinsip kesetaraan dan keadilan yang dipakai oleh jurnalis,” papar Shinta kepada redaksi saat bertemu di lokasi acara.

Pihaknya mengaku bahwa selama ini kerap menulis ihwal kaum minoritas sampai penghayat kepercayaan. Baginya, setiap warga Indonesia memiliki hak yang sama dalam beragama maupun berpendidikan, sehingga ia senantiasa memperjuangkan masyarakat yang termarjinalkan.

“Implementasi pasal 29 tentang kebebasan, nyatanya tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Contoh saja, seperti umat kristiani masih sulit dalam mendirikan tempat ibadah. Lalu ada transgender dipersekusi dan kerap dapat stigma buruk. Penghayat kepercayaan dicap tidak bertuhan. Inilah yang kami perjuangkan,” ujar pengurus Aliansi Jurnalis Independen tersebut.

Kemudian, Shinta juga mengungkapkan, setiap jurnalis dipengaruhi oleh pergaulan, bacaan, dan tempat kerja. Adapun NUGD sendiri, akan memengaruhi wartawannya (gusdurian.net) dalam bertindak, alhasil kinerjanya memang murni memperjuangkan masyarakat yang tertindas.

“Lingkungan atau yang berinteraksi dengan seorang wartawan, akan membentuk kepribadiannya dalam bekerja atau bersikap. Ini paling penting, karena keterhubungannya dengan visi apa yang dibawa,” ucapnya.

Sementara itu, ihwal pemikiran Presiden RI keempat, menurutnya kontekstual dengan situasi bangsa Indonesia. Toleransi berbicara ketidakadilan dan ketidaksetaraan, sehingga penting bagi kontributor untuk mewujudkan gerakan Gus Dur dalam tulisannya.

Sebagai informasi, sembilan NUGD yang menjadi landasan gerakan Jaringan GUSDURian meliputi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan tradisi.

Jurnalis. Penggerak Komunitas GUSDURian Jepara, Jawa Tengah.