Komunitas GUSDURian Bone Bolango menggelar Temu Stakeholder yang dihadiri oleh Kepala BPMP Provinsi Gorontalo, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, PCNU Bone Bolango, Pimpinan Bawaslu Bone Bolango, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Bone Bolango, Pembina GUSDURian Bone Bolango, OKP, dan perwakilan Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan GUSDURian Ahmad Fatin Ilfi, Koordinator Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampapua) Suaib Prawono dan Djemi Radji.
Temu Stakeholder tersebut digelar di Warkop Malioboro Jl. Toto Tengah, Toto Utara, Kec. Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, pada Kamis, 17 Agustus 2023.
Koordinator GUSDURian Bone Bolango Rahwandi Botutihe mengatakan, Temu Stakeholder tersebut bertujuan untuk meminta tanggapan kepada seluruh stakeholder yang hadir terkait permasalahan yang terjadi di tingkat lokal, terutama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang menjadi salah satu program kerja komunitas GUSDURian Bone Bolango. Selain itu juga untuk melengkapi data dan merumuskan isu pada bidang pendidikan dan kebudayaan yang akan dikerjakan oleh GUSDURian Bone Bolango.
Di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo Ahmad Nawari, mengapresiasi pertemuan yang diinisiasi oleh para penggerak GUSDURian Bone Bolango. Menurutnya, diskusi-diskusi terkait isu pendidikan ini perlu dibicarakan bersama dan melibatkan semua unsur dan elemen masyarakat.
“Kantor bahasa lagi gencar-gencarnya memasifkan gerakan literasi di kalangan siswa-siswi sekolah yang ada di Gorontalo. Oleh karena itu kita meminta kerja sama dari lintas organisasi masyarakat sipil, salah satunya GUSDURian Bone Bolango, agar sama-sama bisa bergerak mengkampanyekan literasi,” ujar Kepala Kantor Bahasa Gorontalo.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Gorontalo Rudi Syaifullah, turut mengapresiasi gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Komunitas GUSDURian Bone Bolango.
Menurutnya, selama masa jabatannya yang baru berusia 11 bulan menjadi Kepala BPMP provinsi Gorontalo, baru GUSDURian Bone Bolango yang proaktif mendorong majunya mutu pendidikan di Kabupaten Bone Bolango, bahkan tak segan mengkritik BPMP dan Dinas Pendidikan.
“Terbukti GUSDURian Bone Bolango satu-satunya komunitas yang berani mengadvokasi kasus perundungan anak yang terjadi di Kabupaten Bone Bolango. Olehnya, kami berharap GUSDURian Bone Bolango serta organisasi masyarakat sipil, ke depan bisa berkolaborasi dengan program dan kerja-kerja BPMP,” pungkasnya.