Hari Kedua KPG Gerdu Suroboyo: Mengenal Gus Dur lewat World Cafe

Hari kedua merupakan hari terpadat bagi peserta Kelas Penggerak GUSDURian (KPG) Gerdu Suroboyo. Kendati demikian, semangat peserta dan fasilitator tidak surut. Sejak pukul 08.00, peserta yang berjumlah 20 orang itu sudah berkumpul di Aula Gedung Pertemuan Widya Kartika, Jl. Dukuh Kupang Timur XIII, Pakis, Kecamatan Sawahan, Surabaya, tempat acara berlangsung.

Diawali dengan review materi, fasilitator membuka kelas dengan check-in (cara GUSDURian agar peserta hadir utuh dan sadar penuh mengikuti kegiatan), peserta diminta menjawab pertanyaan, “Apa yang membuatmu bersyukur hari ini” satu per satu. Setelah peserta dipastikan fokus, barulah mereka diajak me-review materi yang sudah didapatkan di hari pertama kemarin.

Setelahnya, kelas hari kedua pun dimulai dengan materi “Mengenal Gus Dur: Biografi Intelektual Gus Dur”. Pertama-tama peserta diminta mengidentifikasi sosok dan pemikiran Gus Dur dengan diberikan dua kertas sticky note. Di sticky note pertama peserta diminta menjawab pertanyaan “Apa sosok Gus Dur yang Anda kenal?”, sedangkan di sticky note kedua adalah pertanyaan “Apa pemikiran Gus Dur yang Anda ketahui”.

Jawaban peserta cukup beragam. Ada yang menulis Gus Dur sebagai sosok yang “humoris dan logis”, “sosok bapak perdamaian, presiden, wali dan kiai”, bahkan “sosok yang pemberani dalam memperjuangkan idealismenya”. Sedangkan untuk pemikiran, jawaban peserta juga bermacam-macam, ada yang menulis “Gus Dur adalah sang pembeda”, “melahirkan pemikiran toleransi”, dan “pluralisme agama bukan penghalang kemanusiaan”.

Usai menaruh jawaban para peserta tadi di kertas plano, fasilitator lanjut mengajak peserta mengenal lebih dalam tentang sosok Gus Dur melalui sesi world cafe. Seperti namanya, world cafe merupakan sebuah ‘cafe/kafe’ di mana para fasilitator muda menjadi ‘barista’-nya. Terdapat tiga menu utama yang ditawarkan: 1) Gus Dur dan Intelektualisme, 2) Gus Dur dan Aktivisme, serta 3) Gus Dur dan Presiden. Para barista bersiap di cafe masing-masing untuk menyuguhkan pesanan para peserta (menjawab keingintahuan para peserta) akan menu-menu tersebut.

Para peserta pun dibagi menjadi tiga kelompok. Secara bergiliran kelompok ini ‘mencicipi’ menu satu ke menu lainnya. Berdiskusi dengan para fasilitator muda akan biografi Gus Dur.

Penggerak Gerdu Suroboyo/Komunitas GUSDURian Surabaya, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *