SEMARANG – Anak-anak muda yang tergabung dalam Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) dan penghayat kepercayaan melakukan safari Natal di GKI Gereformeerd Semarang pada Minggu malam Natal, 24/12/23.
Kegiatan ini rutin diadakan atas kerja sama antara Persaudaraan Lintas Agama (Pelita), Komunitas GUSDURian Semarang, GEMA FKUB Jateng, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Studi-studi Agama UIN Walisongo, dan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kepercayaan terhadap Tuhan YME (Himakertayasa) Untag Semarang.
Koordinator Pelita, Setyawan Budy atau yang biasa disapa Mas Wawan mengungkapkan bahwa acara safari ini rutin diadakan setiap memperingati perayaan Natal sebagai upaya menjalin persaudaraan agama di Kota Semarang.
“Tentu sebagai wujud persaudaraan antaragama, menghormati yang sedang merayakan Natal, dan mengucapkan secara langsung,” ungkap Wawan.
Kegiatan safari ini rutin diadakan sejak tahun 2019, hingga saat ini pun masih dilakukan, kecuali saat tahun 2020 karena Pandemi Covid-19.
“Diadakan sejak tahun 2019, tapi vakum saat adanya pandemi tahun 2020, selain itu kami rutin mengadakan dalam dua sesi. Pertama malam Natal ke Gereja yang berbeda tiap tahun, kemudian hari kedua open house langsung ke Keuskupan Agung Semarang biasanya, pernah juga di Susteran,” ujar Wawan .
Ia menambahkan kegiatan safari tidak hanya pada perayaan Natal belaka, namun juga dalam perayaan agama lainnya.
“Ketika lebaran juga sama, jadi timbal balik. Agama lainnya juga turut serta,” tambahnya.
Jonsinar Silalahi, Ketua Majelis GKI Gereformeerd mengungkapkan rasa syukurnya usai mendapatkan kunjungan safari Natal yang pertama kali di GKI Gereformeerd.
“Ini pertama kali kita dikunjungi dalam perayaan Natal di gereja kami. Waktu dikabari akan ada kunjungan ini, wah dengan senang hati, makanya kami persiapkan, kami sambut dengan penuh suka cita,” tutur Jon hangat dalam sambutannya.
Ia juga bercerita mengenai pengalaman bersinggungan dengan indahnya keberagaman.
“Saya dulu deg-degan merantau ke Semarang karena saya Kristen Batak, namun saya justru ditolong oleh orang yang berbeda dengan saya, yang turut membantu perkuliahan saya itu dari keluarga Muslim dan itu Jawa,” kenangnya.
“Keluarga saya juga sangat indah sekali, karena ada Hindu, Kristen, Katolik, dan Islam. Jadi senang justru perbedaan yang menyatu itu, justru kita punya kekuatan warna yang indah,” imbuhnya.
Dalam safari ini, di depan para jemaat selepas beribadah, perwakilan teman-teman lintas agama memberikan ucapan selamat Natal secara langsung dan disambut hangat oleh para jemaat.
Acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan bersalam-salaman dengan jemaat yang hadir. Sesi diakhiri dengan ramah-tamah sembari makan malam bersama.