KEDIRI – Komunitas GUSDURian Mojokutho Pare menggelar rapat persiapan panitia Haul Gus Dur ke-14 di Balai Desa Tulungrejo, Pare, Kediri pada Sabtu, 16 Desember 2023. Rapat yang digelar pada pukul 13.00 WIB tersebut dihadiri kepanitian kolaborasi HS Team, Brengos Pro Audio, Pemerintah Desa Tulungrejo, PKK Desa Tulungrejo, dan GUSDURian Peduli Lereng Kelud.
Haul Gus Dur ke-14 GUSDURian Mojokutho Pare tahun ini merupakan bentuk kolaborasi event dengan Roadshow Brengos Bersholawat bersama Gus Muhammad Iqdam dan tim hadroh pusat Sabilu Taubah Blitar. Tema yang diangkat pada Haul Gus Dur tahun ini adalah “Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur” dengan acara peringatan puncak pada 6 Januari 2024 mendatang.
Lokasi pelaksanaan acara puncak peringatan Haul Gus Dur mendatang terletak di Lapangan Desa Tulungrejo Kampung Inggris Pare, sehingga kepanitian acara dibentuk secara kolaborasi dengan melibatkan para stakeholder di wilayah Kampung Inggris ini. Selain itu, Haul Gus Dur tahun ini akan digelar sangat meriah dan di-support utama oleh Heri Setiawan, owner Brengos Pro Audio dan HS Team yang memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan acara ini.
“Saya sangat senang adanya kepanitian acara secara kolaborasi seperti ini, ada yang dari Komunitas GUSDURian Pare dan Pemerintah Desa Tulungrejo Pare. Saya juga berterima kasih untuk teman-teman semua sudah mau direpotkan. Event seperti ini menjadikan kita semua jadi seduluran. Seperti kata-kata bijak ‘Bolo sewu kurang musuh siji kakean’ artinya semua itu saudara, dan musuh itu adalah saudara yang belum kenal,” ungkap Heri Setiawan.
Pada peringatan Haul Gus Dur mendatang akan diadakan pula aksi kemanusiaan donor darah “humanity for all” yang didukung Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kediri dan GUSDURian Peduli. Selain itu, akan digelar juga bazar UMKM Kampung Inggris dan UMKM dampingan GUSDURian Mojokutho Pare sebanyak 200 lapak.
Kampung Inggris Pare dipilih sebagai lokasi perayaan puncak Haul Gus Dur karena lokasinya sangat strategis dengan titik-titik pendampingan yang dilakukan GUSDURian Mojokutho Pare. Selain itu, keberadaan Kampung Inggris Pare sebagai kawasan pendidikan kursus dan pelatihan bahasa Inggris di Kabupaten Kediri juga menyebabkan wilayah ini terdapat banyak pengusaha, pelaku bisnis dan ekonomi, bahkan pedagang kaki lima.
Lapangan Desa Tulungrejo Kampung Inggris Pare juga memiliki tradisi unik di sore hari yaitu adanya pasar senja. Ketika sore, ratusan lapak pedagang kaki lima digelar di sisi utara dan selatan lapangan. Ratusan lapak ini menyajikan berbagai macam jenis kuliner dan makanan ringan yang rame diserbu warga dan siswa Kampung Inggris.
“Haul Gus Dur ke-14 tahun ini perayaan puncaknya kami pilih di titik pusat perekonomian UMKM Kampung Inggris. Event kali ini kan juga bertepatan sama roadshow Brengos Bersholawat bareng Gus Iqdam yang kondang dengan “dekengane pusat” yang lagi viral itu. Makanya bebarengan acara ini juga kami gelar festival bazar UMKM. Pasti harapan kami ke depannya acara ini berdampak untuk semua lini masyarakat khususnya pelaku UMKM. Kan lumayanlah kalau memberi dampak positif secara ekonomi, karena akan ada banyak ribuan jamaah yang datang mengikuti sholawat dan pengajian bersama Gus Iqdam. Jadi kita manfaatkan saja jamaah yang datang itu agar membeli produk dan jualan para pedagang kaki lima di festival bazar UMKM,” papar Antok Mbeller, Koordinator GUSDURian Mojokutho Pare.
Karena latar belakang tersebut, Kepanitian Kolaborasi GUSDURian dan Desa Tulungrejo juga melibatkan Forum Kampung Bahasa (FKB) Kampung Inggris untuk membantu koordinasi dan mendukung kelancaran kegiatan yang diselenggarakan di wilayah Kampung Inggris ini. Semoga bentuk kerjasama ini tetap terjaga untuk menciptakan kolaborasi solid lintas elemen masyarakat, komunitas, pemerintah, dan instansi pendidikan.