Social Media

Mengenal Komunitas ABK Sidorejo Pare dan Upaya ‘SIBAGUS’ Membersamai Anak Berkebutuhan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah pengertian yang digunakan untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam pertumbuhan dan perkembangannya, khususnya pendidikan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal seperti gangguan proses pembelajaran, kecacatan fisik, gangguan kecerdasan intelektual, keterbelakangan mental, dan gangguan perkembangan.

Anak dengan kebutuhan khusus ini memerlukan perhatian khusus dan ekstra khususnya dalam menangani, merawat, dan mendampingi tumbuh kembangnya. Mereka membutuhkan bantuan dan pendampingan khususnya dalam lingkungan sosial untuk mendukung perkembangan sesuai dengan potensi yang ada dalam diri mereka.

Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus

Pada kasusnya, anak berkebutuhan khusus memiliki beragam kasus yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Mereka butuh perhatian dan pengertian dalam perlakuannya di ruang pendidikan. Beberapa jenis kasus anak berkebutuhan khusus di antaranya:

  1. Gangguan emosional atau perilaku seperti gangguan kecemasan, depresi, ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder).
  2. Gangguan pembelajaran seperti disleksia, disgrafia, diskalkulia, gangguan saraf sensorik yang mempengaruhi kemampuan belajar anak.
  3. Adanya cacat fisik misalnya anak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan, kebutuhan mobilitas dan kondisi cacat fisik lainnya.
  4. Gangguan kecerdasan intelektual yaitu anak yang memiliki gangguan keterbatasan intelektual dan mempengaruhi perkembangan mereka dalam belajar dan berkegiatan sehari-hari.
  5. ASD (Autisme Spectrum Disorder) atau gangguan autis yaitu kondisi yang mempengaruhi berbagai perilaku sosial, komunikasi, dan interaksi.
  6. Gangguan proses perkembangan seperti DS (down syndrome), cerebral palsy, atau suatu kondisi medis lain yang mempengaruhi perkembangan fisik, sosial, dan kognitif anak.
  7. Gangguan kesehatan mental, yaitu anak-anak dengan gangguan mental seperti gangguan makan, mood, dan skizofrenia remaja.
  8. Gangguan sensorik yaitu anak-anak yang mengalami gangguan masalah pendengaran atau penglihatan sehingga mereka butuh dukungan dan perawatan khusus, termasuk juga alat bantu.

Mengenal Komunitas ABK Sidorejo Lebih Dekat

Komunitas ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Sidorejo adalah perkumpulan anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus baik secara perkembangan, mental, perawatan, dan pendidikan. Komunitas ABK Sidorejo didirikan pada tahun 2017 secara swadaya oleh Rinda Natalia.

Rinda selaku pendiri komunitas ini juga sekaligus ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus dengan gangguan autis. Terbentuknya komunitas ini adalah bentuk kesadaran Rinda akan perlunya perhatian khusus pada perkembangan anaknya, sekaligus ingin mewadahi dan membantu ibu-ibu lainnya yang memiliki kondisi sama dengannya.

Pada awal berdirinya, Komunitas ABK Sidorejo hanya terdiri dari empat orang anak, yaitu Verdi dengan kebutuhan khusus autis, Anti, Nanin, dan Bintang dengan kebutuhan khusus DS (down syndrome). Hingga hari ini, komunitas ini berkegiatan di rumah Rinda selaku pendiri Komunitas ABK Sidorejo yang terletak di Desa Sidorejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Kegiatan yang diadakan oleh Komunitas ABK Sidorejo adalah mengadakan pelatihan saraf sensorik, belajar menulis dan membentuk, gerak, keterampilan, kerajinan tangan dan latihan psikomotorik yang dibimbing oleh Galih. Selain itu, ada juga pijat saraf khusus untuk melatih saraf-saraf inti pada anak yang memiliki kebutuhan khusus seperti gangguan pendengaran, telat bicara, telat jalan, bisu, dan banyak lainnya. Tidak hanya itu, Galih sebagai pembimbing anak-anak di Komunitas ABK Sidorejo juga memberikan makanan, vitamin, dan kebutuhan penunjang untuk anak berkebutuhan khusus sesuai jenis kasusnya.

Contohnya anak dengan gangguan telat berbicara diberi jus terong mentah setiap hari sesuai dengan kasus kebutuhan khususnya. Kemudian anak dengan gangguan penglihatan diberi suplai jus wortel mentah setiap hari untuk membantu proses pelatihan dan perkembangan saraf penglihatannya.

Hingga hari ini, Komunitas ABK Sidorejo sudah mewadahi sebanyak 33 anak berkebutuhan khusus yang berasal dari Desa Sidorejo dan sekitarnya termasuk kecamatan lain di luar Pare seperti Wates, Plemahan, bahkan Nganjuk.

Pelatihan kerajinan tangan yang diadakan oleh Komunitas ABK Sidorejo adalah meronce dan memasukkan manik-manik kedalam tali nylon. Tujuannya, anak-anak dengan kebutuhan khusus dilatih untuk fokus dan menumbuhkan skill (kemampuan) yang kelak akan memberdayakannya. Ini dilakukan agar suatu hari nanti mereka dapat mandiri bahkan bisa masuk ke dunia kerja.

‘SIBAGUS’ Sinau Bareng GUSDURian Membersamai Anak Berkebutuhan Khusus

SIBAGUS adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Komunitas GUSDURian Pare yang menjadi ruang belajar untuk anak-anak wilayah zona merah Pare, termasuk anak disabilitas di dalamnya. Dalam kegiatannya, SIBAGUS mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus Komunitas ABK Sidorejo pada setiap hari sabtu pukul 08.00-10.00 WIB.

Pendampingan oleh relawan SIBAGUS dilakukan di rumah Rinda dengan mengajari dan membimbing anak-anak latihan menulis, membentuk, meronce, bermain gim, dan lain-lain. Pendekatan yang dilakukan kepada anak berkebutuhan khusus cukup unik, yaitu dilakukan dengan hati nurani. Karena mereka adalah anak-anak istimewa, sehingga cara mendekatinya pun juga harus lebih istimewa.

Anak berkebutuhan khusus harus didekati dengan melakukan pendekatan kontak fisik dan tulus dari hati. Mereka adalah anak-anak istimewa yang memiliki perasaan dalam, peka terhadap lingkungan, dan bisa merasakan hati. Sehingga, relawan SIBAGUS yang bertugas mendampingi Komunitas ABK Sidorejo juga mendapatkan pelatihan dan bimbingan khusus terlebih dahulu yang diberikan oleh Galih.

Selain pendampingan proses perkembangan belajar, SIBAGUS juga mendampingi Komunitas ABK Sidorejo dalam pengadaan bangunan kelas. Rencana pembangunan kelas untuk Komunitas ABK Sidorejo akan dilaksanakan di belakang rumah Rinda melalui tanah hibah dari orangtua Rinda.

Sejak awal berdirinya hingga hari ini, proses kegiatan belajar anak-anak dilakukan di rumah pribadi Rinda. Harapannya, ke depannya para stakeholder dapat memberi perhatian khusus untuk perjuangan yang dilakukan Komunitas ABK Sidorejo selama bertahun-tahun. Mereka adalah bagian dari bangsa ini, sehingga pemenuhan hak asasi manusia secara merata patut untuk mereka dapatkan dan menjadi perhatian khusus.

Relawan Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Penggerak Komunitas GUSDURian Mojokuto Pare, Kediri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *