Social Media

Tanamkan Literasi Sejak Dini, Sinau Bareng GUSDURian Digelar di Wilayah Zona Merah

KEDIRI – Kegiatan Sinau Bareng GUSDURian (SIBAGUS) yang diinisiasi oleh GUSDURian Mojokutho Pare kembali digelar di beberapa wilayah Kecamatan Pare. Kabupaten Kediri, pada Minggu, 24 Desember 2023. Wilayah tersebut di antaranya Pasar Loak Pujasera, Pasar Lama Pare, dan bendungan Desa Kalirejo Pare.

Kegiatan SIBAGUS yang digelar di beberapa titik ini termasuk dalam kawasan zona merah wilayah Kecamatan Pare. Sasaran kegiatan SIBAGUS ini adalah anak-anak yang berada di lingkungan rentan pergaulan bebas, dekat dengan pengaruh miras, narkotika, kriminalitas, dan seks bebas. Akibatnya, kondisi anak-anak sangat rentan apabila jauh dari pengawasan orang tua dan jika tidak ada kegiatan positif yang mewadahi mereka.

SIBAGUS diadakan dengan pengadaan kelas bahasa Inggris dan mengaji yang didampingi oleh para relawan yang menemani belajar dengan cara menyenangkan. Kegiatan diadakan dengan waktu yang variatif di masing-masing titik tersebut secara bergantian.

Kelas sinau pertama adalah bahasa Inggris yang dilaksanakan di Pasar Loak Pujasera dimulai pada pukul 10.00 WIB. Materi yang disampaikan kepada anak-anak adalah pembelajaran kosa kata bahasa Inggris dalam lagu-lagu. Hal ini sangat disukai anak-anak dan sangat mengasyikkan. Tentu pembelajaran dengan metode ini tidak membuat mereka cepat bosan. Selain itu, mereka juga turut antusias dan memanggil teman-temannya untuk turut bergabung dalam kegiatan Sinau Bareng GUSDURian.

Selanjutnya kelas SIBAGUS dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB di bendungan Desa Kalirejo Pare. Kelas sinau yang diadakan di sini ada dua kelompok, yaitu bahasa Inggris dan mengaji. Karakter anak-anak yang mudah penasaran membuat suasana belajar semakin menyenangkan. Materi yang diberikan kepada anak-anak oleh para relawan disampaikan secara apik dan dapat diterima dengan mudah.

Anak-anak selalu penasaran dan aktif berinteraksi meskipun terdapat beberapa yang masih malu untuk mengekspresikan diri. Tidak jarang pula setiap pertemuan Sinau Bareng GUSDURian di Kalirejo ini selalu ada anak-anak yang baru bergabung. Sehingga, semakin hari anak-anak yang mengikuti kegiatan SIBAGUS semakin banyak. Bahkan apabila terdapat halangan bagi relawan untuk mengadakan kelas SIBAGUS, maka anak-anak yang terlebih dahulu menanti-nanti adanya kelas mendatang.

“Karakter anak-anak di Pasar Loak dan Kalirejo emang beda-beda. Tapi semangat buat belajar mereka itu tinggi-tinggi. Jadi meskipun kadang mereka itu nyebelin tapi lebih banyak nyenenginnya. Mereka itu sampe kaya obat loh buat aku, bikin nagih bawaannya pengen ketemu wajah-wajah mereka. Pokoknya kadang mereka bikin aku senyum-senyum sendiri kalo inget tingkah dan ke-random-annya. Pokoknya seru banget deh, dan bersyukur juga bisa belajar banyak dari mereka. Aku jadi bersyukur karena kondisiku hari ini yang jauh banget beruntungnya dari mereka,” ungkap Asri Wulandari, relawan kelas bahasa Inggris Sinau Bareng GUSDURian.

Pada waktu bersamaan, di Pasar Lama Pare juga diadakan kelas mengaji dimulai pukul 16.00 WIB yang dibimbing oleh para relawan. Untuk kegiatan SIBAGUS di Pasar Lama dilaksanakan di musholla yang terletak di sudut pasar. Kegiatan mengaji dilakukan secara halaqah (melingkar). Kelas mengaji diisi dengan membaca iqra’ dan al-Qur’an satu per satu. Selain itu, ditambah pula dengan materi ubudiyah (ibadah-ibadah) harian seperti bersuci, wudhu’, shalat, dan do’a-do’a harian.

Sebelum kegiatan mengaji dimulai, anak-anak dibimbing oleh para relawan untuk bergotong-royong membersihkan mushola agar suasana tempat mengaji menjadi kondusif dan lingkungan yang bersih. Jadi, selain diajak untuk mengaji dalam kegiatan Sinau Bareng GUSDURian, anak-anak juga ditanamkan karakter gotong royong dan bekerja sama. Ini adalah langkah positif untuk mengajarkan anak-anak menjadi generasi penerus yang berkarakter.

Demikian harapan dari GUSDURian Pare adanya Sinau Bareng GUSDURian ini menjadi wadah kegiatan positif untuk anak-anak. Lebih jauh lagi, wadah ini dapat menjadi rumah bagi semua anak-anak Indonesia tanpa melihat perbedaan, latar belakang, dan kelas sosial.

Relawan Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Penggerak Komunitas GUSDURian Mojokuto Pare, Kediri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *