GUSDURian Mojokutho Pare Evakuasi Lansia Disabilitas di Lokalisasi Desa Kandangan

KEDIRI – Kamis, 11 Januari 2024 Komunitas GUSDURian Mojokutho Pare melakukan evakuasi lansia terlantar di lokalisasi Dusun Tambi, Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kediri. Evakuasi lansia oleh tim relawan GUSDURian Mojokutho Pare ini dilakukan ba’da maghrib pada pukul 18.30 WIB.

Saat dievakuasi, lansia berjenis kelamin laki-laki berumur sekitar 60-an ini dalam keadaan memiliki luka perban di kaki kiri. Selain itu, lansia tersebut ternyata adalah seorang disabilitas dengan kasus tunawicara. Sehingga tim relawan agak mengalami kesulitan saat meminta keterangan asal-usul dan identitasnya.

Dalam evakuasi tersebut, tim relawan GUSDURian Mojokutho Pare bekerja sama dengan FPRB Jawa Timur, Pemerintah Desa Kandangan, dan warga lokal. Awalnya, tim relawan GUSDURian mendapatkan informasi dari Pemdes Kandangan adanya lansia terlantar berdasarkan laporan dari salah satu warga yang berada di lokalisasi tersebut. Warga Desa Kandangan yang bernama Yuli melaporkan kepada pihak Pemerintah Desa Kandangan ada seorang lansia yang sudah beberapa hari ini ia rawat dalam keadaan kaki kiri yang terluka.

“Setahu saya beliau namanya Mbah Min. Beliau itu dulunya juga bekerja di sekitar lokalisasi sini. Tapi jelasnya saya tidak tahu dulunya bagaimana. Saya tahu sejak beberapa hari belakangan ini beliau terlantar di sekitar lokalisasi sini dan kakinya terluka. Jadi dua hari sekali saya membantu menggantikan perban dan membersihkan lukanya itu biar gak busuk karena dibungkus perban terus. Karena saya kasihan, dan saya mau pergi keluar kota, makanya saya lapor ke Pak Kades biar dievakuasi. Khawatirnya kalau dibiarkan terlantar begitu tidak ada yang mengurus lukanya. Apalagi beliaunya juga kan bisu, kasihan gak bisa ngomong, gak bisa minta tolong sama orang,” ungkap Yuli, salah satu warga Dusun Tambi.

“Saya mendapat laporan dari salah satu warga yang mengaku ngopeni Mbah Min beberapa hari ini. Kemudian saya menghubungi Dinsos Kabupaten Kediri untuk ditindaklanjuti. Lalu dari Dinsos diarahkan untuk menghubungi nomor Pak Antok Mbeller karena ada laporan lansia terlantar. Kemudian saya dihubungkan dengan tim relawan GUSDURian. Selanjutnya kami koordinasi dan membawa Mbah Min ke Rumah GUSDURian ini,” ungkap Nur Zaini, Sekdes Kandangan.

Evakuasi yang dilakukan oleh tim relawan GUSDURian terdiri dari Adeansyah, Fiki Wawa, Supriyanto, dan gabungan dengan Bu Win dari FBRB Jatim. Evakuasi bersama ini melalui koordinasi dan rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten Kediri dan kerja sama dengan Pemerintah Desa Kandangan.

Setelah melalui kesepakatan bersama, tim relawan GUSDURian dan FPRB Jawa Timur bergabung dan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Kandangan. Selanjutnya evakuasi dilakukan ke lokasi menggunakan mobil siaga Desa Kandangan yang difasilitasi pemerintah desa.

Saat dievakuasi, Mbah Min ditemui dalam keadaan bersih dan langsung diajak untuk naik ke mobil. Akan tetapi, karena kondisi kaki kirinya terluka sehingga menyulitkan untuk berjalan kaki. Kemudian tim relawan tersebut mengangkat tubuh Mbah Min untuk masuk ke dalam mobil bersama-sama kemudian dipindahkan ke Rumah Kemanusiaan GUSDURian.

Kedatangan Mbah Min di Rumah Kemanusiaan GUSDURian menjadi anggota keluarga baru yang selanjutnya akan dibersamai oleh teman-teman relawan GUSDURian. Hingga saat ini di Rumah Kemanusiaan GUSDURian terdapat 25 lansia dengan latar belakang ditemukan terlantar dan sebatang kara, bahkan beberapa di antaranya ditemukan dalam kondisi sakit.

Realita seperti ini seharusnya menjadi PR dan kesadaran bersama bahwa nilai kepedulian sosial dan kemanusiaan seharusnya ditumbuhkan dalam diri setiap individu. Agar tidak ada lagi kasus serupa berupa penelantaran lansia di wilayah Kabupaten Kediri dan seluruh daerah di Indonesia.

Relawan Rumah Kemanusiaan GUSDURian. Penggerak Komunitas GUSDURian Mojokuto Pare, Kediri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *