BONE BOLANGO – Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun ini, Komunitas GUSDURian Bone Bolango menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pemilu damai. Kegiatan tersebut bertajuk “Roadshow Sosialisasi Pemilu Damai” yang bertempat di Pasar Minggu Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Koordinator GUSDURian Bone Bolango Rahwandi Botutihe, menyampaikan bahwa kegiatan Roadshow Sosialisasi Pemilu Damai ini adalah salah satu bentuk kegiatan Gardu Pemilu yang dicanangkan oleh Jaringan GUSDURian dan digarap di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Bone Bolango.
Rahwandi pun menjelaskan alasan Pasar Minggu Suwawa dipilih sebagai titik pertama pelaksanaan Roadshow Sosialisasi Pemilu Damai karena di Desa Suwawa sendiri rentan dimasuki praktik politik uang (money politic).
“Suwawa ini masuk kategori daerah rentan dengan pelanggaran pemilu dari tahun ke tahun, money politic salah satunya,” ujar Rahwandi usai melaksanakan kegiatan Roadshow, Minggu (14/01/2024).
Rahwandi juga mengurai baru-baru ini Bawaslu Kabupaten Bone Bolango menemukan adanya dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh salah satu caleg DPRD Provinsi Gorontalo di Desa Suwawa. Caleg tersebut menggunakan fasilitas pemerintah untuk melakukan kampanye di mana hal tersebut dilarang oleh UU Pemilu.
“Jadi berdasarkan kejadian tersebut, Kami GUSDURian Bone Bolango menginisiasi gerakan roadshow ini untuk mengurangi pelanggaran pemilu yang dapat mencederai penyelenggaraan pemilu,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Pembina GUSDURian Bone Bolango Moh. Zain Slamet Baladraf saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi pemilu damai yang dilaksanakan oleh GUSDURian Bone Bolango adalah tindak lanjut dari pencanangan Gardu Pemilu yang digagas oleh Jaringan GUSDURian Indonesia.
Gardu Pemilu ini, lanjut Slamet, didesain oleh Jaringan GUSDURian untuk menjadi media kawan-kawan GUSDURian di seluruh Indonesia untuk ikut terlibat memantau proses penyelenggaran pemilu tahun 2024.
“Nah, kami GUSDURian Bone Bolango menginisiasi Roadshow Sosialisasi Pemilu Damai, dalam rangka untuk memberikan pesan-pesan pemilu damai bagi masyarakat, khususnya masyarakat di wilayah Suwawa,” ujarnya.
Dirinya pun menjelaskan, maraknya hoaks dan ujaran kebencian yang bertebaran di laman media sosial saat ini ikut memberikan kontribusi negatif terhadap proses penyelenggaraan pemilu tahun ini.
“Olehnya kami berpesan kepada masyarakat lewat sosialisasi pemilu damai ini, untuk tidak mudah terprovokasi oleh ujaran kebencian yang berseliweran di media sosial, dan lebih pintar-pintar menyaring informasi di media sosial,” katanya.
Mantan komisioner Bawaslu Kabupaten Bone Bolango itu juga berpesan agar masyarakat tidak hanya berkontribusi memberikan hak suaranya tetapi juga ikut terlibat mengawasi proses pelaksanaan pemilu.
“Pengawasan partisipatif masyarakat sangat dibutuhkan pada penyelenggaraan pemilu, utamanya pada pelanggaran pemilu, salah satunya money politic,” tutupnya.