Beberapa waktu belakangan puluhan guru besar, civitas akademika, dan organisasi masyarakat ramai-ramai menyatakan sikap bahwa kondisi politik dan demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Para tokoh bangsa itu bersuara untuk menyelamatkan demokrasi. Mereka mendesak Presiden Jokowi dan aparatur negara untuk tidak menggunakan kekuasaannya untuk tidak mendukung kelompok tertentu.
Dalam waktu yang bersamaan beberapa rektor mendapatkan permintaan oleh aparat penegakan hukum untuk menyatakan pernyataan tandingan: memuji kinerja dan keberhasilan Presiden Jokowi (detik.com). Hal itu juga terjadi kepada aktivis mahasiswa di Pasuruan yang diminta aparat penegak hukum untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Jokowi pada Senin (5/2/24) lalu. “Teksnya pun sudah disiapkan,” ungkap aktivis yang identitasnya tidak ingin diketahui tersebut.
Aktivis mahasiswa di Pasuruan itu bercerita mendapat ajakan dari aparat penegak hukum untuk membuat video yang awalnya video ajakan untuk pemilu damai serta teks yang akan dibicarakan sudah disiapkan oleh mereka, namun realitanya tidak seperti itu.
Sebelumnya ia menanyakan teks yang akan dibacakan itu jelasnya seperti apa, ternyata bunyi teks mengarah pada citra program program pembangunan Presiden Jokowi yang berjalan bagus dan tidak diberi tahu maksud dan tujuan pembacaan teks tersebut.
Mahasiswa ini pada akhirnya menolak ajakan pembuatan video tersebut karena teks yang hendak dibacakan akan berbeda makna. Ia menunjukkan isi teks yang dikirim oleh aparat penegak hukum tersebut, yaitu:
1. Apresiasi terhadap legacy Bapak Presiden RI Ir. Joko Widodo
Presiden RI ke-7 Ir. Joko Widodo adalah seorang negarawan yang banyak berjasa bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan beliau, Indonesia melakukan lompatan kemajuan, berhasil melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19, dan meningkatkan reputasi Indonesia di mata internasional.
2. Pemilu 2024 merupakan ajang mencari pemimpin terbaik bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Suara rakyat akan menentukan siapa pemimpin terbaik yang dicintai oleh rakyat. Rakyat Indonesia tidak bodoh untuk bisa menentukan yang terbaik bagi masa depan bangsa dan negara. Rakyat Indonesia tahu betul siapa pemimpin terbaik yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
3. Setiap orang memiliki hak demokrasi tanpa terkecuali.
Setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum, tanpa terkecuali. Hal ini sudah dijamin dalam UUD 1945. Silakan menggunakan haknya, tapi jangan memaksakan orang lain bahwa pendapatnya paling benar. Pendapat sekelompok orang tidak boleh dipaksakan sebagai pendapat seluruh rakyat Indonesia. Kami menghimbau untuk menjaga iklim demokrasi, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok tertentu.
“Saya tidak tahu kalau ternyata teksnya seperti itu, saya menolak untuk dimintai video tersebut,” ungkapnya dengan kesal.