BANJARNEGARA – Minggu, 05 Mei 2024 Paroki St. Antonius Banjarnegara menggandeng Komunitas GUSDURian Banjarnegara dalam melaksanakan kegiatan Program Jamban Sehat di Desa Karanganyar, Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara. Kegiatan tersebut merupakan bantuan yang diberikan oleh Keuskupan Agung Purwokerto melalui bidang Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE).
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut di antaranya adalah Paroki St. Antonius Banjarnegara (PSE dan Kerawam), Komunitas GUSDURian Banjarnegara (dewan pembina komunitas, penggerak dan anggota), serta Kepala Dusun Desa Karanganyar, Purwanegara.
Widi Isriyanti selaku ketua bidang PSE Paroki St. Antonius Banjarnegara mengatakan, “Adapun jenis bantuan di PSE di antaranya yang bersifat emergency dan karitatif, program Jamban Sehat merupakan salah satu dari yang bersifat karitatif. Bidang PSE tidak hanya untuk internal Gereja Katolik namun, berbagai bantuan tersebut untuk masyarakat yang membutuhkan dan tentunya sesuai dengan persyaratan dan kelayakan dalam proses pengajuan ke Keuskupan Agung Purwokerto”.
Keuskupan Agung Purwokerto melalui bidang PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi) mempunyai program yang bernama Aksi Puasa Pembangunan, semakin banyak masyarakat yang terdampak serta semakin banyak pula jejaring yang dilibatkan dalam kegiatan ini menjadi nilai tambah dalam mengajak kebaikan secara bersama-sama, lebih lanjut Widi menuturkan.
“Mewakili tuan rumah dan PemDes, kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, semoga kian bermanfaat dan dapat berkolaborasi dalam agenda di lain waktu,” tutur Suratman, Kepala Dusun Desa Karanganyar, menambahkan.
Di kesempatan lainnya, Henricus Tony Kristianto selaku bagian dari Pengurus Paroki St. Antonius dan PIC Pemberdayaan Masyarakat Komunitas GUSDURian Banjarnegara mengatakan, “Program ini sebagai upaya hadirnya Gereja dengan melibatkan GUSDURian Banjarnegara serta pihak terkait kepada masyarakat Banjarnegara”.
Program Jamban Sehat ini selain berupa bahan material juga sudah termasuk untuk biaya jasa tukang bangunan, sehingga penerima program tidak terbebani dan dapat merasakan manfaatnya.
