Social Media

Ajari Pengamen Jalanan Mengaji, Upaya Gerdu Suroboyo Perkuat Pendampingan Masyarakat

SURABAYA – Berkomitmen perkuat masyarakat di akar rumput, Gerdu Suroboyo (GUSDURian Surabaya) mendampingi pengamen jalanan belajar mengaji. Kegiatan ini berjalan dari tanggal 30 April 2024 hingga sekarang. Empat orang yang ikut merupakan anggota Seniman Jalanan (SENJA) Terminal Bungurasih. Mereka adalah Rangga, Soni, Rian, dan Janu.

Setiap hari Selasa dan Rabu bertempat di kontrakan Bungur, mereka belajar mengaji dari jam 4 sampai jam 6 sore bersama salah satu penggerak Gerdu Suroboyo, yaitu Dedik. Setiap pertemuan mereka belajar 4-6 huruf hijaiyah baru. Biasanya Dedik akan membaca terlebih dahulu dan mereka ikuti. Setelahnya, mereka pun akan disuruh untuk membaca sendiri satu per satu sampai lancar. Kegiatan ini ditutup dengan shalat maghrib berjamaah.

Meskipun sudah memasuki usia 24 tahun, semangat belajar mengaji yang mereka miliki patut diacungi jempol. Soni mengaku bahwa dia sangat ingin bisa mengaji agar dapat mengajari anaknya yang berusia 3,5 tahun sendiri mengaji.

“Saya seorang mualaf, awalnya saya Kristen. Dulu ketika mau belajar mengaji saat berusia 17 tahun, saya digojloki oleh seorang teman perempuan, sejak saat itu saya jadi malu untuk belajar mengaji,” ucap ketua SENJA itu.

Sedangkan Rian punya cerita yang berbeda. Sebenarnya dia pernah mondok di salah satu pesantren di Surabaya yang berlokasi di Bulak Banteng, namun dia mengaku dulu sering bolos.

“Gara-gara sering meninggalkan pesantren ngaji saya jadi tidak lancar, tidak bisa, makanya saya sekarang ingin belajar lagi,” ujarnya.

Dedik sendiri selaku pengajar merasa salut dengan semangat yang mereka miliki. Meskipun kadang yang hadir tidak lengkap empat orang karena benturan dengan jadwal mereka mencari nafkah, hal ini tentu wajar dan tidak menjadi kendala.

Siti Sumriyah, Koordinator Gerdu Suroboyo mengungkapkan harapannya akan kegiatan ini, yaitu teman-teman yang berprofesi sebagai pengamen jalanan agar mendapatkan kesempatan untuk belajar.

“Setidaknya mereka tidak kosongan, meskipun berprofesi sebagai pengamen, mereka masih memiliki ilmu sebagai pegangan,” pungkasnya.

Penggerak Gerdu Suroboyo/Komunitas GUSDURian Surabaya, Jawa Timur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *