Social Media

Kisah Horor, Humor Gus Dur, dan Idul Adha

Dikisahkan oleh Pengurus Dewasa Muda Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Hosanna Pandaan Angga Bayu Brata, bahwa tanah tempat berdirinya Gereja GBIS Hosanna di Jalan Ahmad Yani, Desa Petungsari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dulunya merupakan tempat yang angker. Saat surup (waktu matahari terbenam), siapa pun yang melewati tempat itu akan diganggu jin. Gangguannya bermacam-macam, di antaranya dilempar bata, pasir, dan lain-lain.

“Berarti harus sering-sering lewat dong. Lumayan bisa dapat pasir gratis,” sahut M Najib selaku Penggerak Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan di tengah hening dan komentar takut di antara teman nongkrong. Kami pun tertawa.

Kisah horor berlanjut di rumah Angga. Saat istrinya bekerja di shift malam, ia terbiasa tidur di kamar dengan lampu yang dimatikan. Ketika tengah malam tiba-tiba Angga merasa ada yang meraba-raba di bagian kaki. “Saat selimut saya buka. Waduh… perempuan dengan mata melotot menatapnya,” ujarnya sembari memperagakan bagaimana dirinya secara refleks menampar perempuan tersebut.

Kejadian itu pun diceritakan kepada istrinya sekaligus memberi tips menjaga diri saat dirinya yang kebagian shift malam.

Giliran Angga shift malam pun tiba. Tidak ada telepon masuk dari istri. Aman. Hingga akhirnya Angga pun pulang dan sampai di rumah. Setelah ia mandi, memakai selimut dan hendak tidur, istrinya pun menyapa. “Mas! Mas!”

Angga diam dan lanjut tidur di kasur. Berniat menakuti sang istri.

“Plaaaaaak,” kata Angga menirukan suara tamparan istrinya disertai dengan tawa kami bersama-sama.

Di rumah Angga itu juga, terdapat kisah horor yang epik. Sebab dirinya telah berhasil menyelamatkan Donny, sahabatnya, dari kerasukan yang gawat.

Pukul 01.00 WIB, Donny yang duduk bersila itu tiba-tiba melayang. Dari ruang tamu ke teras depan rumah. Saat Angga mendekatinya, Donny yang kerasukan pun berujar. “Tolong Donny ini dibantu,” kata perewangan yang dipasang oleh kakeknya tanpa sepengetahuan Donny.

“Saya menyerahkan keluarga saya dalam tangan-Mu. Saya serahkan anak-Mu ini ke dalam tangan-Mu. Tubuh anak ini adalah milik-Mu dan ruh anak ini adalah milik-Mu. Bukan punya iblis. Saya perintahkan! Apa pun yang ada di tubuh anak ini, saya perintahkan keluar Atas Nama Tuhan Yesus,” bisik Angga kepada Donny.

Saat perewangan itu keluar, Donny justru meraung-raung seperti macan. Malam pun semakin mencekam. Lebih-lebih kata kakeknya, mengusir hewan ghaib itu lebih sulit.

Sontak Angga juga teringat pesan kakeknya. Bahwa ketika seseorang kerasukan hewan ghaib, gunakan air. Donny pun terselamatkan.

Paginya Angga menemani Donny ke gereja. Donny pun disucikan ruhnya dengan puji-pujian dan doa. Di antaranya puji-pujian yang berjudul “Ada Kuasa dalam Darah-Nya” dan “Dalam Nama Yesus”.

“Kalau saya ketemu Mas Donny. Saya akan minta diajari terbang,” imbuh penulis disertai tawa bersama.

Penggalan kisah-kisah di atas dibincang dalam silaturahmi Hari Raya Idul Adha yang digelar oleh Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan di rumah Penggerak KGSKR M. Najib dan Erna Wati di Dusun Banten, Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Selasa (18/06/2024).

Lalu, apa hubungan kisah di atas dengan momentum Idul Adha?

Bahwa doa yang dipanjatkan oleh Angga ketika membisiki Donny, bertujuan untuk memperkuat dan menegaskan bahwa ruh manusia memiliki derajat kemuliaan yang lebih tinggi atas ruh-ruh makhluk Tuhan yang lain. Hal itu senada dengan ditandainya era baru dalam sejarah Nabi Ibrahim, bahwa kebiasaan menumbalkan manusia dihapuskan. Manusia harus dimuliakan sebagaimana Tuhan telah memuliakan manusia.

Sebagai penutup, di momentum Idul Adha terdapat pertanyaan klasik yang sering berakhir menjadi sebuah perdebatan di antara umat Islam dan/atau umat Kristiani. Bahwa anak Nabi Ibrahim yang dikorbankan itu Ismail atau Ishak?

“Keduanya benar. Baik Ishak maupun Ismail tidak ada yang jadi disembelih. Ngapain diributin,” kata Gus Dur.

Koordinator Komunitas Gitu Saja Kok Repot (KGSKR) GUSDURian Pasuruan. Dosen UNU Pasuruan. Ketua LTNNU PCNU Kabupaten Pasuruan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *