GORONTALO – Komunitas GUSDURian Gorontalo mencatat ada 36.100 warga terdampak banjir di Provinsi Gorontalo. Hal tersebut juga disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo.
Tak hanya itu, GUSDURian Gorontalo juga terus mencari informasi terkait warga terdampak yang belum terdata.
Melansir detikcom, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo mencatat 36.100 warga terdampak banjir yang tersebar di Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo.
“Sementara total jumlah 36.100 jiwa,” kata Penata Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Gorontalo Moh Tahir Laendeng kepada detikcom, Jumat (12/7/2024).
Banjir dan tanah longsor menerjang tiga kabupaten dan kota di Gorontalo pada Rabu (10/07/2024).
Dia menuturkan sebagian wilayah masih terendam banjir usai diguyur hujan lebat sepanjang hari.
“Semua data yang kami sampaikan baru data sementara ya. Semua warga yang terendam sudah kami evakuasi terutama di Kota Gorontalo, kami juga menyediakan makanan logistik, dan lainnya,” tuturnya.
Tahir merincikan, banjir Kabupaten Gorontalo berdampak kepada 19.513 jiwa. Korban terdampak tersebar di lima kecamatan, yakni Limboto, Tabongo, Batudaa, Telaga Jaya, dan Tilango.
Sementara di Kabupaten Bone Bolango sebanyak 4.100 jiwa yang tersebar di Kecamatan Bone Pantai, Bulango Timur dan Kabila Bone. Sedangkan di Kota Gorontalo ada 12.487 jiwa terdampak banjir yang tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Dumbo Raya, Kota Selatan, Hulontalangi, Kota Barat, Kota Timur, Kota Tengah, dan Kota Utara.
“Saat ini warga yang terdampak banjir dan longsor di Kota Gorontalo semua sudah mengungsi sebab kemarin pemerintah Kota Gorontalo sudah menyiapkan tempat pengungsian,” tuturnya.
Lokasi pengungsian di Kota Gorontalo, yakni Kantor Wali Kota Gorontalo, aula Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo, auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG), SMK Negeri 1 dan SMK 3 Kota Gorontalo, SDN 38 dan 341 Kota Gorontalo, serta Gedung Nasional Kota Gorontalo.
“Sebanyak 1.668 yang terdampak banjir sudah mengungsi di Kabupaten Gorontalo,” ungkap Tahir.
Tahir menambahkan, dua rumah juga dilaporkan rusak akibat longsor di Kota Gorontalo pada Rabu (10/7). Insiden itu mengakibatkan satu warga meninggal dunia.
“Informasi awal ada 2 rumah rusak akibat longsor 1 orang warga Kota Gorontalo meninggal dunia,” pungkasnya.
Hingga saat ini tim GUSDURian Gorontalo terus mencatat jumlah data terdampak banjir.