BLITAR – Komunitas GUSDURian Kabupaten Blitar menjalin kerja sama strategis dengan Fakultas Agama Islam di wilayah Blitar untuk mengembangkan program pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Kerja sama ini ditandatangani dalam sebuah nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Aula kampus 1 UNU Blitar, Kamis (21/11/2024).
“Kolaborasi ini kamu maksudkan untuk menghadirkan pendidikan toleransi yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan sesuai dengan spirit almarhum KH. Abdurrahman Wahid di dunia pendidikan tinggi atau di kampus,” ujar Mahmud Muafiq, Koordinator Komunitas GUSDURian Blitar dalam sesinya.
Mahmud Muafiq juga menekankan bahwa hal ini sejalan dengan sembilan nilai utama yang diusung oleh GUSDURian.
“Kami ingin menekankan bahwa nilai-nilai Gus Dur sangat relevan untuk pendidikan, khususnya dalam memperkuat rasa kemanusiaan di kalangan mahasiswa. Kami ingin membuktikan bahwa perbedaan adalah rahmat, bukan ancaman. Perguruan tinggi harus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan paham kebangsaan yang inklusif. Seperti cerita yang sering kita dengarkan bahwa Gus Dur sangat menghormati perbedaan bahkan lintas iman,” imbuhnya.
Dekan Fakultas Agama Islam, Arif Muzayyin, menyambut positif inisiatif ini. “Ini adalah langkah konkret untuk mewujudkan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tegas Arif. Ia juga menekankan bahwa pendidikan tinggi harus menjadi ujung tombak dalam mengajarkan moderasi beragama.
Program ini rencananya akan diawali dengan serangkaian diskusi publik dan workshop yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan aktivis lintas komunitas di Kabupaten Blitar. Dalam jangka panjang, kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan sikap moderasi di kalangan mahasiswa, sehingga tercipta lingkungan kampus yang inklusif. Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan juga konsolidasi tindak lanjut dengan beberapa pihak, seperti organisasi ekstra kampus, jejaring GUSDURian, dan komunitas lintas agama lainnya.