Perhelatan akbar Pilkada Tahun 2024 telah usai yakni Pemilihan Kepala Daerah Tingkat Kabupaten dan Provinsi. Masing-masing daerah telah melaksanakan pesta demokrasi tersebut dan euforia masyarakat sangat masif dalam menyukseskan pilkada.
Dewan Pembina GUSDURian Mamasa yakni H. Usama Majid atau akrab disapa Bang Ucha’ berharap agar seyogyanya masyarakat Mamasa tetap menjaga kesejukan, kedamaian, dan kesatuan seusai pesta demokrasi ini. Hal itu disampaikan pada saat ditemui oleh Rionugrah selaku Koordinator GUSDURian Mamasa di kediamannya, Jumat, 29 November 2024. Dirinya juga berharap kepada semua pasangan calon yang ikut dalam kontestasi tetap menjaga keamanan dan kenyamanan daerah ini.
Khusus untuk Pilkada Mamasa, Bang Ucha’ mengungkapkan bahwa semua orang yang ikut dalam perhelatan akbar ini tidak lain adalah putra-putri terbaik Mamasa. Oleh karena itu, sekiranya pasangan calon mengarahkan setiap pendukungnya untuk tetap menjaga keadaan yang kondusif.
“Selaku warga Mamasa, mesti memegang teguh falsafah nenek moyang, yaitu sitayuk sikamase sirande maya-maya, yang berarti saling menghargai, saling mengasihi, dan saling mendukung,” paparnya.
Gus Dur pernah berkata, yang paling penting dari politik adalah kemanusiaan, sehingga sekiranya seusai pilkada ini, yang lebih penting dilakukan masyarakat adalah saling merangkul. Karena ada hal yang jauh lebih besar menjadi PR bersama dalam memajukan dan membangun daerah kita.
Teman-teman Penggerak GUSDURian Mamasa mempunyai kewajiban untuk menciptakan ruang-ruang inklusif seusai pilkada dan membangun kehidupan berbangsa, bernegara yang egaliter, damai, sejahtera, berkeadilan, dan terbuka dengan tetap berpijak pada tradisi dan jati diri.
Karena GUSDURian adalah arena sinergi bagi para gusdurian di ruang kultural dan bersifat non politik praktis, maka dari itu para penggerak GUSDURian yang meneruskan pemikiran dan keteladanan Gus Dur harus mampu mengejawantahkan dirinya sebagai elemen yang akan menangkal segala bentuk narasi maupun tindakan yang beresiko memecah bela persatuan bangsa secara khusus kekeluargaan kita warga Mamasa.
“Tugas lain teman-teman adalah merangkai kerja sama menciptakan ruang-ruang inklusif, juga menciptakan suasana harmonis tanpa ada perbedaan baik agama, suku, etnis dan sebagainya,” pungkas dewan pembina GUSDURian Mamasa tersebut.